Padang – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), bagaikan pohon rindang yang meneduhkan jiwa para aktivis muda Islam. Di bawah naungannya, tunas-tunas potensi mekar, menapaki jenjang demi jenjang, dari Komisariat, Cabang, Daerah, hingga Pusat.
Namun, di antara hiruk pikuk perjuangan dan intelektualitas, terdapat satu tingkatan yang diliputi nuansa istimewa: Komisariat. Di sanalah, di atmosfer kekeluargaan yang hangat, benih-benih cinta dan romansa bersemi, mewarnai perjalanan aktivisme.
Bayangkan, ruang kelas yang penuh semangat diskusi, lorong asrama yang diramaikan tawa canda, dan malam-malam penuh dedikasi merajut program aksi. Di tengah momen-momen itu, terjalin persahabatan yang erat, saling menguatkan dalam suka dan duka.
Bagi para aktivis muda, Komisariat menjadi oase di tengah gurun kesibukan. Di sanalah, mereka menemukan telinga yang selalu siap mendengarkan, bahu yang selalu siap menopang, dan hati yang selalu terbuka untuk berbagi.
Romantisme Komisariat bukan tentang cinta yang melalaikan kewajiban, melainkan tentang saling menyemangati dalam meraih cita-cita. Dukungan tanpa pamrih, dorongan untuk terus belajar dan berkembang, serta pengorbanan demi kebaikan bersama, itulah esensi cinta di Komisariat.
Di sinilah, cinta mekar dalam bentuk yang berbeda. Bukan hanya tentang rasa suka dan sayang antar individu, tetapi juga tentang dedikasi terhadap organisasi, kecintaan pada Islam, dan semangat untuk membangun bangsa.
Bagi mereka yang pernah mengalaminya, Komisariat bukan sekadar tingkatan dalam struktur IMM, tetapi kenangan indah yang tak terlupakan. Di sanalah, mereka menemukan makna persahabatan, cinta, dan pengabdian yang sesungguhnya.
Komisariat IMM, tempat di mana cinta dan perjuangan berpadu, mengantarkan para aktivis muda menuju masa depan yang gemilang.
Penulis: Endrio Febrianda (Ketua Bidang Organisasi PC IMM Kota Padang)