JAKARTA – Banyak orang beranggapan, usus buntu atau yang lebih dikenal sebagai irritable bowel syndrome (IBS) tidak dapat dicegah.
Sebenarnya, meski sebagian penyebabnya karena faktor genetik, IBS juga disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Penelitian baru pun menyarankan cara untuk mengatasi diagnosis di masa depan.
Melansir ANTARA dikutip dari Eatingwell, Selasa (26/2), dengan mempraktikkan lima kebiasaan gaya hidup sehat, mungkin dapat mengurangi risiko IBS hingga 42 persen.
Penelitian baru yang diterbitkan minggu ini di Gut, jurnal BMJ, mempelajari sekelompok 64.268 orang dewasa di Inggris dengan rentang usia antara 37 hingga 73 tahun. Para peserta tidak memiliki diagnosis IBS sebelumnya, dan diikuti rata-rata selama 12,6 tahun.
Studi itu menyorot bagaimana lima perilaku sehat berkorelasi dengan risiko lebih rendah terkena IBS: tidak merokok, tidur optimal (tujuh hingga sembilan jam per malam), tingkat aktivitas fisik yang tinggi, kualitas diet yang tinggi, dan asupan alkohol yang sedang.
Salah satu dari lima kebiasaan gaya hidup itu, ditemukan dapat menurunkan kemungkinan mengembangkan IBS sebesar 21 persen.
Risiko akan turun lebih banyak lagi, ketika menambahkan satu lagi kebiasaan kesehatan ini, misalnya menyertakan dua di dalam rutinitas dapat menghasilkan risiko IBS yang 36 persen lebih rendah, dan mengikuti tiga hingga lima menghadirkan risiko IBS yang 42 persen lebih rendah, menurut penelitian ini.
Pola makan sehat, terutama yang mencakup makanan tinggi serat, juga dapat membantu menjaga kesehatan usus.
Poin lain adalah bagaimana tidur berkualitas berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dan jika tidak aktif berkegiatan, minum alkohol sebelum tidur, atau terlalu mengandalkan kafein, dapat menyebabkan tidur yang buruk. Intinya, semua faktor gaya hidup sehat ini mungkin membantu mengoptimalkan tidur.
Untuk mengelola risiko IBS, penelitian ini menunjukkan, gaya hidup seimbang bagus untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama kesehatan pencernaan. (Antara/Ed.NI)