Padang – Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) bergerak cepat dalam merespon bencana alam banjir bandang dan lahar dingin yang melanda beberapa daerah di wilayah tersebut.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar menggelar rapat koordinasi secara daring dengan seluruh elemen Muhammadiyah untuk merumuskan langkah strategis dalam membantu para korban dan penanggulangan bencana.
Sebagai bentuk respons cepat, PWM Sumbar akan mendirikan Pos Koordinasi yang berfungsi sebagai pusat komando dan informasi terkait penanggulangan bencana. Pos ini akan bertugas mengoordinasikan seluruh kegiatan Muhammadiyah dalam membantu para korban.
Di samping itu, PWM Sumbar juga menginstruksikan kepada seluruh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang terdampak bencana untuk membentuk Pos Layanan. Pos-pos layanan ini akan menyalurkan bantuan kepada para korban, seperti sembako, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan lainnya.
“Jadi diharapkan PDM yang terdampak untuk segera membantu pos layanan, agar lebih memudahkan kita dalam menyalurkan bantuan,” ujar Ketua PWM Sumbar Bakhtiar.
Kemudian Sekretaris PWM Sumbar Apris menambahkan, Muhammadiyah tidak hanya memberikan bantuan logistik, tetapi juga memobilisasi para relawan dari berbagai organisasi Muhammadiyah. Para relawan ini akan membantu proses evakuasi, pencarian korban, dan pendistribusian bantuan.
“Jadi kita harapkan kepada seluruh Ortom, agar membentuk dan mengutus relawan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi bencana,” ujar apris
Upaya Muhammadiyah Sumbar tidak berhenti di situ. Koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dinas-dinas terkait lainnya akan dilakukan untuk memastikan kelancaran dan efektivitas penanggulangan bencana.
Muhammadiyah Sumbar menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut membantu para korban dengan menyumbangkan bantuan melalui Pos Koordinasi Muhammadiyah Sumbar. Bantuan dapat berupa sembako, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan lainnya.
Muhammadiyah Sumbar juga menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari kedepan.Selain itu, Muhammadiyah Sumbar juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam, mengingat wilayah Sumatera Barat merupakan daerah yang rawan bencana.
Rapat tersebut dihadir oleh MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Chairil Anam, Wakil Ketua PWM Sumbar Marhadi Effendi, Ketua PWA Sumbar Syur,aini, Unsur Pembantu Pimpinan (UPP), Pimpinan Majelis dan Lembaga, Organisasi Organisasi (Ortom) dan PDM se-Sumbar. (EN)