PADANG – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, optimis Muhammadiyah Sumatera Barat kembangkan bisnis gerai atau ritel modern.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi dan konsolidasi bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, Kamis (14/3/2024) di Kantor Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar.
“Peluang bisnis ritel modern di Sumatera Barat sangatlah besar. Ketidakhadiran raksasa ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart di Sumbar membuka peluang emas bagi Muhammadiyah untuk membangun jaringan geray modernnya sendiri,” tegas Prof. Muhadjir.
Lebih lanjut, Prof. Muhadjir berharap Sumbar dapat menjadi pusat bisnis bagi Muhammadiyah. “Mari kita jadikan Sumbar sebagai model pengembangan bisnis ritel modern Muhammadiyah yang inovatif dan Islami,” ajaknya kepada PWM Sumbar.
Muhammadiyah, dengan jaringan organisasinya yang luas dan basis anggotanya yang kuat, memiliki peluang besar untuk menjangkau pasar ritel modern di Sumbar.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, Muhammadiyah dapat menjadikan Sumbar sebagai pusat bisnisnya.
Hal ini akan membawa manfaat ekonomi bagi organisasi dan anggotanya, serta berkontribusi pada kemajuan ekonomi Sumatera Barat secara keseluruhan.
“Bisnis ritel modern menjadi peluang besar bagi Muhammadiyah di Sumatera Barat,” kata Muhadjir Effendy.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, sambungnya, Muhammadiyah dapat menjadikan Sumbar sebagai pusat bisnisnya, membawa manfaat ekonomi bagi organisasi dan masyarakat.
Rapat koordinasi dan konsolidasi antara PP Muhammadiyah dan PWM Sumbar, merupakan langkah awal dalam mewujudkan cita-cita menjadikan Sumbar sebagai pusat bisnis Muhammadiyah. PWM Sumbar menunjukkan antusiasme yang tinggi dan siap untuk bekerja sama dalam merealisasikan rencana tersebut.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Wakil Ketua Yosmeri Yusuf, Ki Jal Atri Tanjung, Hendri Novigator, Zaim Rais, Marhadi Efendi, Muhammad Najmi, Firdaus, M. Rifki, Ketua PWPM Sumbar Ade Herdiwansyah, Pimpinan Majelis dan Lembaga, serta Amal Usaha Muhammadiyah. (EN)