PADANG – Musyawarah Pimpinan (Musypim) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, resmi digelar, Sabtu (24/2) di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Musypim dibuka secara resmi oleh Ketua PWM Sumbar Dr. Bakhtiar, M.A, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti anggota Musypim, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dan tokoh Muhammadiyah Sumbar.
Dalam pidato Iftitahnya, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar menekankan pentingnya pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah sebagai ruh dari organisasi. Ia menyatakan, Musypim akan fokus pada merumuskan strategi dan program untuk memperkuat keberadaan Cabang dan Ranting di seluruh Sumatera Barat.
“Cabang dan Ranting adalah tanggung jawab kita bersama untuk kedepan, Cabang dan Ranting ini merupakan ruh dari Muhammadiyah,” ujar Bakhtiar dengan semangat membara.
Bakhtiar juga menyampaikan, salah satu agenda penting dalam Musypim ini adalah pemilihan lima orang anggota Tanwir yang akan mewakili Muhammadiyah Sumbar di Tanwir pertama Muhammadiyah tahun ini.
Bakhtiar menekankan, anggota Tanwir terpilih haruslah mampu melahirkan ide dan pemikiran pembaharuan untuk kemajuan Muhammadiyah Sumbar.
“Tanwir Muhammadiyah bukan hanya sekadar mengikuti sidang Tanwir saja, tapi juga bagaimana kita bisa memberikan ide pembaharuan dan membawa misi Muhammadiyah Sumbar ke Nasional,” tegas Bakhtiar.
Lebih lanjut, Bakhtiar juga mengumumkan, Muhammadiyah Sumbar saat ini tengah bergerak di bidang ekonomi dengan mendirikan PT. Sumbarmu Amal Sinerger yang memiliki 2 unit usaha, yaitu Umrah dan Bisnis Media.
“Alhamdulillah saat ini PT. Sumbar Amal Sinergi sudah memiliki dua anak perusahaan yaitu travel umrah dan PT. MenaraMu Media Group yang saat ini telah bertransformasi menjadi media mainstream,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik Musypim Muhammadiyah Sumbar dan mengaku senang menjadi bagian dari organisasi ini.
“Gubernur, Sekda, dan Wakil Gubernurnya adalah warga Muhammadiyah, tentu saya sangat bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah,” kata Mahyeldi.
Dalam amanatnya, Mahyeldi menekankan pentingnya regenerasi dan menjaga generasi muda, terutama di era bonus demografi yang saat ini dihadapi Indonesia.
“Bonus demografi selain menjadi berkah ini juga menjadi tantangan bagi kita semua untuk menyiapkan Indonesia emas pada tahun 2045, karena mereka adalah pelanjut dari estafet kepemimpinan baik bagi Muhammadiyah maupun bagi Bangsa ini,” terang Gubernur Sumbar itu.
Musypim ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan program dan strategi yang jelas untuk kemajuan Muhammadiyah Sumbar di berbagai bidang, terutama dalam pengembangan Cabang dan Ranting, melahirkan pemikiran pembaharuan, dan memperkuat kontribusi di bidang ekonomi.
Dengan semangat kolaborasi dan persatuan, Muhammadiyah Sumbar siap menyongsong masa depan yang gemilang. (EN)