Oleh : Muhammad Taufiq Ulinuha (Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPD IMM Jawa Tengah)
Indonesia kembali berduka. Salah satu tokoh bangsa yang pribadi dan pemikirannya diakui oleh dunia, Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.Phill., M.A., CBE. dipanggil ke haribaan Allah Swt., Sabtu (17/9) pagi.
Menurut informasi, Prof. Azra meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Selangor Malaysia dalam perjalannya menghadiri undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) guna menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor, Malaysia. Di mana pada konferensi tersebut rencananya, Prof. Azra akan menyampaikan makalah tentang bagaimana membangun peradaban Islam di Asia Tenggara.
Sebagai cendekiawan muslim, tokoh bangsa kelahiran Padang Pariaman 4 Maret 1955 ini mengawali pendidikan akademiknya di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada 1982. Kemudian beliau melanjutkan studinya hingga meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Universitas Columbia tahun 1988. Setahun setelahnya beliau juga berhasil meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Sejarah di universitas yang sama.
Tidak selesai sampai pendidikan jenjang strata 2, pada 1992 beliau memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Universitas Columbia tahun 1990, dan Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Pada rilis yang dikeluarkan oleh PP Muhamamadiyah tentang berpulangnya Prof. Azra, tercantum di sana bahwa beliau saat ini dipercaya menjadi Anggota Konsultan Ahli di Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.
Barangkali informasi tersebut sudah jamak diketahui warga Muhammadiyah, minimal pimpinan persyarikatan di level pusat dan wilayah. Namun ternyata, Prof. Azra juga pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) (saat ini menjadi Bidang Riset, Teknologi dan MSDM) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada periode Ketua Umum Prof. Dr. Din Syamsuddin (1989-1993).
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015, Prof. Dr. Din Syamsuddin pada Takziyah Virtual yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah.
“Almarhum keMuhammadiyahannya memang sudah dari dulu. Karena di kampungnya di Lubuk Alung sana dari keluarga Muhammadiyah. Begitu pula di PGA di Padang, berinteraksi dengan Muhammadiyah. Maka sepulang dari Amerika, saya ajak untuk bergabung ke Pemuda Muhammadiyah. Mungkin engga banyak yang tau ya. Beliau itu Ketua Litbang Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,” tutur Din dalam testimoninya.