Scroll untuk baca artikel
EDUKASI

Angka Literasi Rendah, Butuh Lembaga Khusus untuk Mendongkrak

217
×

Angka Literasi Rendah, Butuh Lembaga Khusus untuk Mendongkrak

Sebarkan artikel ini
Dok. Humas DPR RI

SLEMAN – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menjelaskan, butuh lembaga khusus yang bertanggung jawab mendongkrak tingkat literasi di Indonesia.

Sebab, katanya, berdasarkan data dari Tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia berada pada urutan ke-74 untuk tes literasi, urutan ke-73 untuk matematika, dan urutan ke-71 untuk sains dari 79 negara partisipan pada tahun 2018.

Scroll ke bawah
Teruskan Membaca

Hal itu disampaikan Andreas saat pertemuan dengan Bupati Sleman beberapa hari lalu. Tes PISA sendiri adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Baca juga:   Indonesia Kirim 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan

“Tes Perolehan skor PISA tersebut mencerminkan bahwa pendidikan Indonesia secara umum belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik,” jelas Andreas.

Andreas menegaskan, dibutuhkan lembaga khusus setingkat kementerian yang khusus mengurusi literasi ini karena dianggap penting sebagai respons atas rendahnya nilai tes PISA negara Indonesia.

Bahkan pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia, dan Brunei Darussalam. Secara konsisten, Panja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) Komisi X DPR menyerap aspirasi yang berasal dari berbagai jenis stakeholder termasuk di Kabupaten Sleman ini.

Sebagai informasi, Panja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) dibentuk, sebagai upaya DPR mendukung Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas literasi baca di Indonesia melalui pemberdayaan peran perpustakaan.

Baca juga:   Ponpes Modern Al Kautsar Gelar Seminar Parenting Wali Santri Dan Lainnya

“Ke depan penting bagi negara untuk memperhatikan aspek literasi ini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia dan tumbuh berkembangnya suatu peradaban masyarakat,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Nusa Tenggara Timur I ini menambahkan bahwa sebenarnya dalam pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin salah satu program prioritasnya dalam membangun kualitas sumber daya manusia.

“Salah satu aspek yang berkaitan adalah peningkatan literasi. Sementara kondisi saat ini tingkat literasi di kalangan mahasiswa kita masih tergolong rendah,” pungkasnya. (dpr)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

File not found.