PADANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat gelar Pelatihan Penggerak Madya Persyarikatan. Pelatihan itu diikuti Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumatera Barat dan organisasi otonom (Ortom) tingkat wilayah.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 Agustus 2024, bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Barat. Acara itu secara resmi dibuka oleh Ketua Badan Pengembangan Organisasi (BPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Punang Amaripuja, Jumat (23/8/2024).
Pembukaan kegiatan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting PWM Sumbar, termasuk Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris Apris, Wakil Sekretaris Jon Misfar, dan Wakil Ketua Hendri Novigator. Hadir pula para Ketua Majelis dan Lembaga PWM Sumbar.
Sementara itu, instruktur yang mengisi pelatihan ini terdiri dari Punang Amaripuja, Paryanto, Jon Misfar, Eka Esandra, Hendri Novigator, dan Hafizulrahman.
Dalam sambutannya, Apris selaku Steering Committee yang juga Sekretaris PWM Sumbar menyatakan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan penggerak utama persyarikatan yang sebelumnya diadakan oleh PP Muhammadiyah, dan diikuti oleh para Sekretaris dan Wakil Sekretaris PWM se-Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih kepada para peserta yang merespons undangan PWM Sumbar untuk mengikuti pelatihan penggerak madya ini. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program yang diinisiasi oleh PP Muhammadiyah dan BPO,” kata Apris.
PWM Sumbar menjadi wilayah pertama di Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan penggerak madya persyarikatan. Apris juga mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari jajaran PWM Sumbar dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Ia menekankan, pentingnya organisasi yang maju untuk dikelola dengan baik, terencana, dan modern.
“Organisasi ini harus dikelola secara terukur dan profesional. Oleh karena itu, diperlukan tenaga-tenaga penggerak yang kompeten. Sekretaris adalah penggerak utama persyarikatan di tingkat wilayah dan daerah, dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan kemampuan mereka,” jelas Apris.
Sementara itu Ketua BPO PP Muhammadiyah, Punang Amaripuja, turut mengapresiasi langkah cepat PWM Sumbar dalam melaksanakan pelatihan ini sebagai tindak lanjut dari rencana tindak lanjut (RTL) yang diberikan oleh PP Muhammadiyah pada pelatihan penggerak utama sebelumnya.
“PWM Sumbar adalah yang pertama menindaklanjuti RTL yang diberikan oleh PP Muhammadiyah pada pelatihan penggerak utama beberapa waktu lalu,” ungkap Punang.
Sebelum acara pembukaan, Punang Amaripuja juga sempat mengunjungi Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Sumbar. Ia terkesan dengan slogan “Solid dalam Gerakan, Terukur dalam Tindakan” yang diterapkan PWM Sumbar, dan berharap slogan tersebut dapat diaplikasikan dalam menggerakkan persyarikatan.
“Sebagai penggerak utama, seorang Sekretaris harus memiliki kompetensi yang mumpuni dan mampu mengukur kemampuan serta pencapaiannya sesuai dengan yang telah direncanakan,” tambah Punang.
Pada kesempatan itu, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar dalam arahannya, menegaskan pentingnya peran seorang Sekretaris dalam sebuah organisasi. Menurutnya, Sekretaris adalah “jantung” yang menggerakkan dan mengatur segala dinamika organisasi.
“Seorang Sekretaris memiliki peran yang sangat vital. Dia tidak hanya bertanggung jawab terhadap administrasi, tetapi juga menjadi pusat koordinasi yang memastikan semua aspek organisasi berjalan dengan lancar,” ujar Bakhtiar di hadapan para peserta.
Bakhtiar menambahkan, tanpa seorang Sekretaris yang kompeten, organisasi akan sulit berfungsi dengan baik.
“Sekretaris yang andal akan mampu menjaga ritme dan kesinambungan kegiatan, serta menjadi penopang bagi keberhasilan organisasi,” sebutnya.(Endrio)