Padang, Menaramu.id — Pelatihan Penggerak Madya Persyarikatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat resmi ditutup pada Ahad (25/8/2024). Acara penutupan yang berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Barat ini menandai berakhirnya pelatihan bagi Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumatera Barat dan Sekretaris Organisasi Otonom tingkat wilayah.
Penutupan pelatihan dilakukan oleh Ketua Biro Pengembangan Organisasi (BPO) PP Muhammadiyah, Punang Amaripuja, dengan didampingi oleh Wakil Ketua BPO PP Muhammadiyah, Paryanto. Hadir pula dalam acara tersebut, Sekretaris PWM Sumatera Barat, Apris, Wakil Sekretaris PWM Sumbar Jon Misfar, Wakil Ketua Hendri Novigator, serta Ketua Majelis Tabligh Hafizulrahman.
Jon Misfar, yang mewakili panitia penyelenggara, menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang telah berperan dalam menyukseskan acara ini. “Kami panitia menyampaikan terima kasih atas dukungan dari bapak dan semua pihak dalam menyukseskan acara ini. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang besar,” ujarnya.
Dalam penutupan tersebut, Master of Training, Punang Amaripuja, secara simbolis menyerahkan kembali peserta pelatihan kepada panitia setelah tiga hari penuh kegiatan berlangsung. Sebelumnya, peserta telah diserahkan oleh panitia kepada tim instruktur untuk mengikuti rangkaian pelatihan intensif.
Sekretaris PWM Sumbar, Apris, dalam sambutannya mengapresiasi para peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan dedikasi tinggi. “Terima kasih kepada para peserta yang telah mewakafkan waktunya untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik,” ucapnya.
Apris juga berbagi pandangan dari hasil diskusinya dengan Paryanto, Wakil Ketua BPO PP Muhammadiyah, mengenai pentingnya keseriusan dalam mengikuti pelatihan ini. “Orang yang bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini akan merasakan efek positif yang berkorelasi erat dengan kinerjanya dalam menjalankan roda Persyarikatan,” katanya.
Lebih lanjut, Apris menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi peserta dalam mengelola organisasi. “Saya berharap waktu yang telah dihabiskan selama tiga hari ini tidak berlalu sia-sia, tetapi diiringi dengan implementasi nyata dari hasil pelatihan,” harapnya.
Pelatihan ini menekankan tiga kompetensi utama: kemampuan organisasi, pelayanan prima, dan penyusunan rencana tindak lanjut. Apris juga mendorong para Sekretaris PDM untuk melaporkan hasil pelatihan dan meminta dukungan dari pimpinan lainnya dalam menjalankan program yang telah dirancang.
Punang Amaripuja, dalam laporannya, menyatakan bahwa pelatihan berjalan lancar dengan partisipasi yang solid dari para peserta. “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semoga dapat meningkatkan kompetensi para Sekretaris PDM ke depannya,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada PWM Sumatera Barat yang menjadi wilayah pertama dalam penyelenggaraan Pelatihan Penggerak Madya Persyarikatan ini.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dalam memperkuat peran mereka di organisasi, sehingga Muhammadiyah dapat terus berkontribusi positif bagi masyarakat.