Padang — Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, resmi membentuk Rumah Sahabat Mentari sebagai pusat pencegahan dan penanganan penyakit sosial di masyarakat. Peresmian pusat layanan tersebut berlangsung pada Rabu, (30/10/2024), dalam rapat pleno di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang.
Pada acara tersebut, Sekretaris PWM Sumbar Apris menyerahkan Surat Keputusan (SK) pendirian Rumah Sahabat Mentari yang tertuang dalam SK PWM Sumbar No. 382/KEP/II.0/D/2024, diterbitkan pada 21 Rabiul Akhir H atau bertepatan dengan 24 Oktober 2024.
Rumah Sahabat Mentari hadir sebagai respons atas berbagai tantangan penyakit sosial yang berkembang di masyarakat, seperti penyalahgunaan narkoba, penyebaran HIV, dan isu LGBT.
Muhammadiyah berharap, melalui lembaga ini, dapat memberi kontribusi nyata dalam upaya penanganan dan pencegahan permasalahan tersebut dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif.
Dalam pernyataannya, Apris, Sekretaris PWM Sumbar, menekankan pentingnya pendekatan terstruktur dalam menangani masalah sosial yang kian kompleks.
“Kami berharap agar Pimpinan Rumah Sahabat Mentari dapat bekerja secara maksimal serta mampu menghadirkan ide-ide segar dan program-program yang efektif dalam mencegah serta mengatasi penyakit sosial yang berkembang di masyarakat,” ujarnya.
PWM Sumbar berharap kehadiran Rumah Sahabat Mentari bisa menjadi katalis perubahan, menyatukan berbagai upaya lintas sektor untuk mendorong kesadaran sosial masyarakat.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, turut menegaskan pentingnya sinergi antara Rumah Sahabat Mentari dengan lembaga terkait, baik di dalam maupun luar lingkungan Muhammadiyah. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi masalah sosial yang memerlukan berbagai perspektif dan keterlibatan lintas lembaga.
“Rumah Sahabat Mentari diharapkan untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai majelis dan lembaga terkait, sehingga setiap program yang digagas dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran yang lebih luas,” ujar Bakhtiar.
Senada dengan itu, Wakil Ketua PWM Sumbar yang membidangi pembinaan kesejahteraan sosial, Afrijal Harun, menyatakan bahwa pembentukan Rumah Sahabat Mentari merupakan bentuk tanggung jawab moral Muhammadiyah dalam menanggulangi permasalahan sosial yang semakin kompleks di Sumatera Barat.
“Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk ikut andil dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial yang ada di tengah masyarakat,” kata Afrijal.
Sementara itu, Ketua Rumah Sahabat Mentari, Alfitri, menyampaikan komitmennya untuk mengemban amanat ini dengan penuh dedikasi. Ia mengatakan bahwa Rumah Sahabat Mentari akan menjadi sarana untuk mendukung dakwah Muhammadiyah dalam bentuk program-program yang bukan hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga edukasi dan pemberian dukungan bagi masyarakat yang memerlukan bantuan.
“Kami siap untuk menghadirkan berbagai program yang tidak hanya membantu pencegahan, tetapi juga edukasi dan dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Alfitri.
Ia menambahkan bahwa Rumah Sahabat Mentari akan melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan agar tujuan pemberdayaan benar-benar tercapai.
Peresmian Rumah Sahabat Mentari ini menandai babak baru dalam sejarah Muhammadiyah Sumatera Barat untuk menghadirkan solusi atas permasalahan sosial yang semakin meresahkan. Dengan berdirinya pusat ini, Muhammadiyah berharap mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun kesadaran masyarakat terkait pencegahan penyakit sosial yang selama ini masih menjadi isu sensitif dan menantang di berbagai kalangan.
Dukungan penuh dari jajaran PWM Sumbar juga turut terlihat dalam acara rapat pleno tersebut. Sejumlah tokoh penting hadir dalam acara ini, termasuk Wakil Ketua PWM Sumbar Marhadi Efendi, Yosmeri Yusuf, Afrijal Harun, Ki Jal Atri Tanjung, Wakil Sekretaris Jon Misfar, serta Tim LHKP PWM Sumbar dan Tim Rumah Sahabat Mentari.
Kehadiran mereka mencerminkan kesungguhan Muhammadiyah untuk mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.
Dengan beragam program yang sedang dirancang, diharapkan Rumah Sahabat Mentari mampu memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan, menjadikan Sumatera Barat sebagai contoh dalam upaya penanggulangan penyakit sosial berbasis komunitas dan sinergi organisasi. (EN)