Limapuluh Kota, Pimpinan Ponpes Modern Al Kautsar Muhammadiyah Sarilamak Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Dafri Harweli, M.Pd.I ikuti Workshop II tentang Penyusunan Panduan Pesantren Agrobisnis, Panduan Pesantren Entrepreneur dan Panduan & Modul Risalah Islam Berkemajuan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Selasa, 13 Agustus 2024.
Dalam rangka pengembangan pesantren, Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PPM) adakan workshop yang ke-II di UMP Jl. KH. Ahmad Dahlan (Jl. Raya Dukuhwaluh), Dusun III, Dukuhwaluh, Kec. Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53182. Kegiatan berlangsung selama 3 hari sejak Senin – Rabu, 12-14 Agustus 2024.
Kegiatan diikuti oleh 35 orang peserta terdiri dari 16 Mudir pesantren Muhammadiyah terpilih yang sudah memiliki unit usaha pesantren. Ditambah dengan pengurus LP2 PP Muhammadiyah dan Tim ahli yang terdiri dari Dosen Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Perikan Universitas Muhammdiyah Purwokerto.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat panduan mendirikan dan mengembangkan unit usaha dilingkungan pesantren, untuk menopang biaya operasional pesantren dan meningkatkan kemandirian pesantren.
Pimpinan Ponpes Al Kautsar, Dafri Harweli mengatakan syukur alhamdulillah Ponpes kita terpilih mengikuti workshop yang ke-II ini dalam rangka pengembangan pesantren. Harapannya kedepannya, mudah-mudahan Ponpes kita ini semakin maju dan berkembang menjadi Ponpes yang terkenal hingga ke penjuru dunia dan kita berharap kedepannya pesantren-pesantren Muhammadiyah memiliki unit-unit usaha untuk memberikan pengalaman dan softkill bagi santri sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.
“Alhamdulillah, Ponpes Al Kautsar Muhammadiyah Sarilamak Harau Kabupaten Limapuluh Kota terpilih mengikuti kegiatan workshop yang ke-II dalam rangka pengembangan pesantren. Semoga Pesantren Al Kautsar Muhammadiyah ini semakin maju dan berkembang menjadi Ponpes besar dan terkenal di seluruh penjuru dunia dan diharapkan kedepannya pesantren-pesantren Muhammadiyah memiliki unit-unit usaha untuk memberikan pengalaman dan softkill bagi santri sebagai bekal untuk menghadapi masa depan,” tutur Dafri. (Nauri A)
