Padang, Menaramu.id – Setiap insan pasti akan merasakan sakaratulmaut, momen kritis di mana jiwa mulai berpisah dari raga. Alam terasa berbeda, apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan tak lagi sama seperti saat masih hidup. Momen ini terabadikan dalam Al-Qur’an Surat Qaaf ayat 19, menjadi pengingat bahwa kematian adalah hakikat yang tak terelakkan.
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
(Seketika itu,datanglah sakratulmaut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari).
Bagi orang beriman, sakaratulmaut menjadi gerbang menuju alam baka. Di sanalah kebenaran terungkap, dan keyakinan akan hari kebangkitan semakin menguat. Sakratulmaut bagaikan tirai yang disingkap, menyingkap kenyataan yang selama ini dihindari. Tak ada lagi tempat berlindung atau melarikan diri.
Nabi Muhammad SAW pun tak luput dari dahsyatnya sakaratulmaut. Beliau bersabda, “Subḥaanallah, Mahasuci Allah, sesungguhnya sakratulmaut ini mengandung kedahsyatan.” (HR. Bukhari).
Di gerbang kematian, dua nasib menanti: kebahagiaan atau kesengsaraan. Bagi yang istiqamah di jalan Allah, surga menjadi balasannya (QS. Fussilat ayat 30). Sebaliknya, bagi yang lalai dan berdosa, azab pedih menanti (QS. Al-Anfaal ayat 50).
Menyongsong Sakaratulmaut dengan Persiapan Matang
Kematian adalah keniscayaan. Sebagai orang beriman, sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Memperkuat Iman dan Ketakwaan: Ini adalah pondasi utama dalam menghadapi kematian. Dengan iman yang kokoh, hati akan tenang dan siap menerima takdir Allah SWT.
2. Meningkatkan Amal Saleh: Perbanyaklah amal shaleh, seperti sholat, puasa, sedekah, dan zakat. Amalan ini akan menjadi bekal di alam akhirat.
3. Memperbanyak Istighfar dan Berdoa: Mohonlah ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT. Mintalah agar diberikan kematian yang husnul khatimah.
4. Menyiapkan Bekal Ilmu: Pelajari ilmu agama dengan tekun, agar dapat memandu langkah di alam akhirat.
5. Menjaga Silaturahmi: Memperbanyak silaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
6. Mempersiapkan Wasiat: Siapkanlah wasiat untuk mengatur harta benda dan urusan keluarga setelah wafat.
Menghadapi Sakaratulmaut dengan Tenang dan Pasrah
Saat sakaratulmaut tiba, tenangkan hati dan pasrahkan diri kepada Allah SWT. Bacalah ayat-ayat Al-Qur’an dan kalimat syahadat. Bantulah orang yang sedang sakaratulmaut dengan membacakan ayat Al-Qur’an dan talqin.
Kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang baru. Dengan persiapan yang matang dan hati yang pasrah, InsyaAllah kita akan mendapatkan husnul khatimah dan kebahagiaan di alam akhirat.
Oleh: Dr. H. Firdaus, M.H.I. (Dosen Ilmu Falak Prodi Hukum Keluarga FAI UM Sumbar)
Editor: Endrio Febrianda