Agam – Musibah banjir bandang dan lahar dingin yang menerjang Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, pada beberapa waktu lalu, telah meninggalkan luka mendalam bagi para korban. Tak hanya kehilangan harta benda, mereka juga mengalami trauma psikologis akibat peristiwa tersebut.
Menyadari hal ini, Muhammadiyah Disaster Managament Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) bergerak cepat untuk memberikan bantuan psikososial bagi para korban.
Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumbar dan Universitas Negeri Padang (UNP), MDMC Sumbar menghadirkan tim relawan terlatih dan profesional untuk mendampingi warga terdampak bencana di posko pengungsian SDN 08 Bukik Batabuah pada, Kamis (23/5/2024).
Tim MDMC Sumbar memberikan layanan konseling dan pendampingan psikososial kepada anak-anak, orang tua, dan lansia. Berbagai aktivitas edukatif dan kreatif, seperti permainan edukatif, dongeng, dan seni musik, dihadirkan untuk membantu anak-anak mengatasi rasa cemas dan trauma.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemulihan trauma dan membangun ketahanan mental para korban bencana,” ujar Ketua MDMC Sumbar, Portito.
“Trauma pada anak-anak pasca bencana perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, kami fokus memberikan mereka ruang bermain dan belajar yang aman dan menyenangkan,” jelas Portito.
Selain itu, MDMC Sumbar juga memberikan edukasi kepada para pengungsi tentang bagaimana menghadapi situasi stres dan trauma pasca bencana. Para pengungsi diajarkan teknik relaksasi, mindfulness, dan strategi coping yang dapat membantu mereka dalam proses pemulihan.
“Penting bagi para korban untuk mendapatkan dukungan psikososial agar mereka dapat melewati masa sulit ini dengan lebih tegar dan bersemangat,” bebernya.
Kegiatan MDMC Sumbar ini merupakan wujud komitmen Muhammadiyah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi bencana. Sinergi dengan UM Sumbar dan UNP menunjukkan semangat gotong royong dan kolaborasi antar pihak dalam membantu para korban. (EN)