Padang, Menaramu.id – Majelis Tabligh (MT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar kegiatan Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Wilayah (PIMWIL). Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari mulai dari 18-21 Juli 2024 yang bertempat di Gedung Assesment Center, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumbar.
Kegiatan tersebut dibuka lansung oleh Ketua PWM Sumbar Buya Bakhtiar pada, Kamis (18/7/2024). Selain itu, turut hadir Sekretaris Apris yang juga sebagai Ketua Pelaksana kegiatan, Wakil Ketua Hendri Novigator, Sobhan Lubis, Wakil Sekretaris Jon Misfar, Ketua Majelis Tabligh Hafizulrahman beserta jajaran, Wakil Ketua MT PP Muhammadiyah Syakir Jamaluddin, Fida’ Hafif, dan anggota DPR RI Lisda Hendra Joni turut memeriahkan kegiatan tersebut.
Dalam acara pembukaan tersebut, sebanyak lebih dari 60 peserta diserahkan oleh panitia pelaksana Jon Misfar kepada Master of Training (MOT) Adrian Muis Chatib.
Sedangkan tim Instruktur terdiri dari Adrian Muis Chatib Sari Pado (MOT), Hendri Novigator, Apris, Hafizulrahman, Ilham, Jon Misfar, Syamsurizal, dan Taflin Halim. Para peserta dibekali berbagai materi terkait keilmuan Islam, stretegi dakwah, dakwah khultural serta pemetaan basis dakwah Muhammadiyah di Sumbar.
Ketua Pelaksana Apris mengungkapkan, kegiatan ini diikuti oleh 2 orang perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumbar. Selain itu, Wakil Ketua yang membidangi Tabligh juga diminta hadir demi hasil maksimal dari PIMMWIL tersebut.
Apris mengatakan, PIMMWIL ini merupakan amanah dari Musywil PWM Sumbar yang dirumuskan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas para Muballigh Muhammadiyah. “Melalui pelatihan ini, diharapkan basis muballigh Muhammadiyah semakin kuat sampai ke cabang dan ranting,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Apris juga optimis pelatihan ini akan melahirkan Intruktur Muballigh yang berkualitas dan mumpuni. Ia berharap Intruktur Muballigh dapat meningkatkan kapasitas para Muballigh Muhammadiyah di daerah sehingga lebih siap menghadapi berbagai tantangan dakwah di era digital.
“Jadi para Instruktur Muballigh ini nanti akan melakukan pelatihan kepada Muballigh Muhammadiyah baik di tingkat daerah, cabang dan ranting,” ujar Apris.
Kemudian, pembentukan Korps Instruktur Muballigh Muhammadiyah di tingkat wilayah juga menjadi salah satu target dari pelatihan ini. Korps ini nantinya akan bertugas melakukan pelatihan Intruktur Muballigh di tingkat daerah.
“Mereka yang sudah selesai melaksanakan Pelatihan Instruktur Muballigh ini, akan diberi tugas dan rencana tindak lanjut (RTL) untuk melakukan kegiatan serupa di daerah, kita menargetkan 100 hari untuk penyelesaianya,” kata Apris. “Bagi yang sudah melaksanakan RTL tersebut, nanti akan kita beri Syahadah,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Syakir Jamaluddin, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PWM Sumbar. Dalam sambutannya, Syakir menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat secara signifikan meningkatkan kualitas para Intruktur Muballigh Muhammadiyah di daerah tersebut.
“Kegiatan ini sangat penting dalam memperkuat kualitas dan kapasitas para Instruktur Muballigh Muhammadiyah. Dengan memperhatikan seluruh aspek yang diperlukan, kami yakin bahwa mereka akan semakin siap menghadapi tantangan dakwah di masa depan,” ujar Syakir.
Kemudian, Syakir mengungkapkan perlunya para Intruktur Muballigh untuk beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan perilaku masyarakat akibat perkembangan teknologi. Terutama generasi muda yang semua kehidupanya hampir bersentuhan dengan teknologi. Untuk itu, Muballigh Muhammadiyah harus mampu menguasai dan menggunakan teknologi dalam menyampaikan dakwah.
Ketua PWM Sumbar dalam arahannya mengatakan, Konsolidasi ke internal organisasi dilakukan secara masif sejak tahun pertama periode kepemimpinanya. Selain itu Konsolidasi juga dilakukan di berbagai aspek baik penguatan ideologi maupun kepemimpinan.
Bakhtiar berharap Pelatihan Instruktur Muballigh ini bisa berdampak positif terhadap gerak dakwah Muhammadiyah yang begitu luas, Muballigh Muhammadiyah juga diharapkan dapat memperkuat ideologi dan nilai-nilai ke-Muhammadiyahan ditataran cabang dan ranting Muhammadiyah di Sumatera Barat.
“Kita berharap Muballigh bisa memperkokoh basis Muhammadiyah di cabang dan ranting Muhammadiyah, karena cabang dan ranting merupakan ruh pergerakan Muhammadiyah, oleh sebab itu melalui LPCR PM kita menarget 96 persen ranting sudah ada di setiap Nagari di Sumbar,” ujar Bakhtiar.
“Para Muballigh Muhammadiyah memiliki peran vital dalam dalam pergerakan dakwah Muhammadiyah, mendigitalisasi dakwah merupakan bentuk strategi dan metode dakwah yang cukup diminati oleh masyarakat terutama Gen-Z,” kata Bakhtiar.
Bakhtiar juga meminta seluruh Muballigh Muhammadiyah untuk aktif menyampaikan dakwah melalui media sosial, menurutnya jika media sosial itu diisi dengan konten dakwah akan mengurangi dampak negatif dari perkembangan teknologi media tersebut.
Anggota DPR RI Lisda Hendra Joni juga mengapresiasi kegiatan Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Wilayah (PIMWIL) Sumatera Barat oleh Majelis Tabligh PWM Sumbar. ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi media digital untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda atau Gen-Z.
“Saya berharap para Muballigh Muhammadiyah dapat menjadi solusi dalam memperkuat dan memulihkan nilai-nilai luhur serta budaya yang semakin luntur di tengah masyarakat,” tuturnya
“Saya melihat di pengajian lebih banyak itu kaun ibu-ibu dan kebanyakan sudah berusia lanjut, lalu untuk menjangkau generasi muda, tentu kita harus mengikuti perkembangan zaman untuk melakukan pendekatan dakwah kepada meraka,” sambungnya.