PADANG PANJANG – Banjir bandang lahar dingin Marapi yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang, Sabtu (11/5) malam, membuat daerah tersebut luluh lantak di beberapa titik.
Bukan cuma itu saja, korban jiwa pun turut berjatuhan. Seperti dilaporkan BPBD Sumbar, hingga pukul 14 siang tadi, tercatat 34 orang tewas akibat bencana turunan erupsi Marapi itu.
Dari 34 orang korban itu, 16 orang di antaranya adalah warga Kabupaten agam, sementara 18 orang adalah warga Tanah Datar.
Sementara itu, masih menurut laporan BPBD Sumbar, lima orang warga masih dikabarkan belum ditemukan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat merilis informasi bersama BPBD, mengatakan, berhubung saat ini proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung di lapangan. Maka potensi pergerakan data ini masih sangat terbuka.
Sementara itu di Kota Padang Panjang, posko pencarian korban baniir lahar dingin Marapi dipusatkan di perbatasan Kota Padang Panjang dan Tanah Datar di arah Silaiang Kariang.
Sejumlah pertugas mulai dari SAR, BPBD setempat, PMI, RAPI Padang Panjang, dan elemen lainnya turun melakukan pencarian dengan menyusuri sungai yang terdampak.
“Mulai pagi sampai sore, kami belum menemukan korban yang dinyatakan masih hilang. Sejumlah korban yang ditemukan, berada di Puskesmas Kayu Tanam,” demikian sebut Deni Syaputra, Wakil Ketua II RAPI Wilayah Padang Panjang kepada awak media ini, Minggu (12/5) sore.
Untuk selanjutnya, sambung Deni, pihak RAPI yang BKO pada BPBD setempat, menyatakan akan terus melakukan upaya pencarian sesuai dengan kebijakan dari tim. (warta-1)