TANAH DATAR – PemilihanUmum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sebentar lagi memasuki tahapan pendaftaran pasangan calon peserta. Gonjang-ganjing koaliasi, bongkar pasang bakal pasangan calon, mewarnai persiapan Pilkada di berbagai daerah.
“Ini membuktikan kita di daerah mengalami distorsi kepemimpinan. Kita tidak banyak melihat munculnya para tokoh yang benar-benar menjadi harapan masyarakat ke depan,” demikian sebut Drs. H. Maswardi, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tanah Datar saat wawancara terkait Pilkada 2024, Rabu (7/8).
Kurangnya kaderisasi di tengah masyarakat, serta minimnya pendidikan politik, sebut ulama yang biasa disapa Buya itu, seharusnya menjadi perhatian bersama.
“Ini tanggungjawab semua pihak. Baik dari elemen organisasi kemasyarakatan, maupun elemen lain seperti partai politik,” tukas Buya Maswardi.
Kita melihat, sambung mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Tanah Datar itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci dari semua proses sosial politik di negeri ini.
“Kalau SDM kita terdidik dan terbina dengan baik sejak dinia, diyakini akan melahirkan tokoh masyarakat yang nantinya diharapkan jadi pemimpin, baik pemimpin secara politis, maupun pemimpin dan tokoh masyarakat itu sendiri,” papar mantan Anggota DPRD Tanah Datar dua periode itu.
Melihat hal itu, sambungnya, seluruh elemen perlu menyikapi dengan berger ak aktif dalam mencetak aktivis dan calon pemimpin.
“Tanpa itu, kita bisa rasakan hari ini, kita kekurangan tokoh yang mampu menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Dan yang ada saat ini, paradigma untuk menjadi pemimpin bergeser pada kekuatan finansial saja,” imbuhnya.
Khusus menyikapi Pilkada Tanah Datar yang hingga kini masih berposes, Buya Maswardi berkomentar, pasca bencana yang melanda daerah akibat banjir lahar dingin Marapi tiga bulan silam, Tanah Datar benar-benar butuh calon pemimpin yang mampu menggerakkan seluruh lini.
“Apalagi kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini masih terdampak oleh bencana beberapa waktu lalu. Ini perlu terobosan dengan program yang tepat,” pungkasnya. (ni)