PADANG PANJANG, menaramu.id – Empat tokoh yang dinilai berjasa, khususnya dalam mempromosikan pesantren dan banyak mengirim calon santri, memperoleh penghargaan dari Pesantren Kauman, Padang Panjang.
Penghargaan itu diberikan Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana, dan diserahkan secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Basko Musriadi Musanif, bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Panjang yang diwakili Supryanto.
Penerima penghargaan itu adalah :
1. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Rokan Hulu Provinsi Riau, Akhiruddin, yang telah berjasa dalam mempromosikan Pesantren Kauman serta mendukung pengiriman calon santri Kauman dari daerahnya.
2. Jendri Hambali dari Pesisir Selatan, seorang alumni Kauman yang aktif dalam mengirimkan calon santri ke Pesantren Kauman.
3. Harmaini dari Malalo Batipuh Selatan, seorang tokoh masyarakat yang telah banyak membantu santri Pesantren Kauman.
4. Puskesmas Koto Katik, Padang Panjang Timur, sebagai mitra kerja yang telah mendukung kegiatan Pesantren Kauman.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Musriadi Musanif, dalam sambutannya menyatakan, pimpinan peryarikatan memberi apresiasi terhadap langkah inovatif yang diambil oleh Pesantren Kauman.
Ia juga menyampaikan dukungannya, terhadap program digitalisasi pesantren yang didukung CIDS Malaysia, yang pada kesempatan itu Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pesantren Kauman ditandatangani.
Penandatanganan kerjasama dilakukan di aula Buya Ar Sutan Mansur oleh Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana, MA, dengan CIDS Malaysia, yang pada kesempatan itu dihadiri Dr. Ismail Muhammed Zen, Dr. Halue Mat Taher, dan Dr. Hasan’i bin Hassan.
Dukungan dari berbagai pihak, menurutnya, menjadi kunci percepatan menuju pesantren berkelas internasional yang akan diwujudkan pada perayaan satu abad Pesantren Kauman.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang yang diwakili Supryanto, juga menyatakan kekagumannya terhadap perkembangan Pesantren Kauman.
Ia menilai, digitalisasi dan pengurangan penggunaan kertas yang sedang dikembangkan oleh pesantren, merupakan langkah yang patut diacungi jempol dan layak untuk ditiru oleh pesantren dan madrasah lainnya di Padang Panjang.
Pesantren Kauman, ujarnya, menjadi lembaga pertama yang menjalin kerjasama dengan CIDS Malaysia, dalam pengembangan pembelajaran dan manajemen berbasis digital.
Kerjasama ini diharapkan dapat membawa manfaat yang besar, bagi pengembangan pendidikan di Pesantren Kauman, serta menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya, dalam menghadapi era digitalisasi.
Derliana dalam laporannya menyatakan, program kerjasama dengan CIDS menunjukkan keseriusan pesantren, dalam menghadapi era digitalisasi pendidikan.
Menurutnya, dengan program ini diharapkan dapat membantu tenaga pendidik dan kependidikan pesantren, dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di era digital.
“Ini adalah komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik kepada santri dalam hal digitalisasi. Kami ingin pesantren menjadi lembaga pendidikan yang modern,” ujarnya.
Derliana menambahkan, kerjasama ini tidak hanya bertujuan untuk memudahkan proses administrasi, tetapi juga untuk mempersiapkan guru-guru yang handal, dalam melaksanakan pembelajaran berbasis digital.
Sebagai langkah awal, ujarnya,pesantren telah menerapkan sistem e-presensi dan e-jurnal. “Kami telah memulai tahap awal dengan e-presensi dan e-jurnal. Saat ini, kami juga sedang mengimplementasikan e-money dan sistem perpustakaan digital,” ungkapnya.
Di hadapan tamu undangan dan santri, Derliana menyatakan, angkah ini merupakan tonggak penting dalam mewujudkan pesantren yang berkualitas, bertaraf internasional, dan progresif sesuai dengan cita-cita Kh. Ahmad Dahlan.
“Hari ini adalah tonggak sejarah dalam transformasi pesantren kami menuju digitalisasi yang lebih maju. Dengan bantuan dari CIDS Malaysia, kami yakin, guru-guru kami akan semakin siap menghadapi tantangan pembelajaran digital di masa depan,” harapnya.(rel)