TANAH DATAR – Pilkada 2024 di Luhak nan Tuo diyakini hanya akan diikuti dua pasangan calon (paslon) peserta. Mereka adalah Eka Putra – Ahmad Fadly, dan Richi Aprian – Donny Karsont.
Kedua paslon itu, walaupun dikabarkan belum mendaftarkan diri di hari kedua masa pendaftaran ini, dipastikan telah mengantongi dukungan koalisi partai politik sesuai dengan putusan MK dan PKPU.
“Beginilah situasi politik Tanah Datar hari ini. Dua paslon akan maju memperebutkan kursi bupati-wakil bupati untuk satu periode ke depan. Tinggal bagaimana kita sebagai bagian dari masyarakat untuk menyikapi dan menentukan pilihan di antara keduanya,” demikian sebut Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Tanah Datar, Drs. H. Maswardi kepada awak MenaraMu, Rabu (28/8).
Menurut ulama dan tokoh masyarakat Luhak nan Tuo itu, saat ini, pasca wabah Covid-19 dan Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi, kondisi masyarakat Tanah Datar belum stabil di berbagai bidang. Salah satunya adalah masih rendahnya tingkat perekonomian warga.
“Sepertinya ini perlu mendapat perhatian khusus dari dua paslon yang berlaga di Pilkada tahun ini. Program-program pemenangan mereka, jangan lagi yang muluk-muluk, perhatikan saja bagaimana mengangkat perekonomian masyarakat secara berkesinambungan. Jangan pula hanya dengan program-program instan,” sebut tokoh yang juga pimpinan salah satu pesantren di Tanah Datar itu.
Selain persoalan ekonomi kerakyatan, sosok yang biasa disapa dengan panggilan Buya itu mengatakan, perlunya keseriusan para calon pemimpin untuk melakukan pengentasan penyakit masyarakat (pekat).
“Daerah ini cukup tinggi hal-hal yang berkaitan dengan penyakit masyarakat. Balapan liar, kasus LGBT, kasus narkoba, dan lainnya. Hal itu perlu dipikirkan oleh calon pemimpin yang ikut dalam Pilkada tahun ini. Tentunya juga melalui program yang jelas,” sebut Buya Maswardi lagi.
Dalam perbincangan singkat tersebut, Buya Maswardi juga mengedepankan bagaimana membangun program-program yang baik untuk pembangunan Tanah Datar ke depan.
“Banyak program yang bisa dilakukan oleh calon pemimpin Tanah Datar nanti. Termasuk infrastruktur, masalah-masalah pertanian dan hasil produksi masyarakat, dan program lain yang dapat dijadikan alat memajukan daerah,” pungkas pimpinan Yayasan Luhak Institute itu. (*)