JAKARTA – Sembilan periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masuk ke dalam daftar Top 2% Ilmuwan Dunia versi Stanford University.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa hasil riset para ilmuwan BRIN memiliki dampak signifikan dan diakui secara global. Kami mengapresiasi pencapaian tersebut,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding dalam keterangan persnya, Kamis (26/9/2024) lalu.
Karding pun mengatakan, pencapaian yang didapat sembilan periset BRIN tersebut dapat menjadi motivasi bagi periset lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas riset mereka.
“Keberhasilan ini mencerminkan bahwa BRIN telah berhasil menciptakan ekosistem riset yang baik sehingga menghasilkan pengakuan dari dunia internasional,” sebutnya.
“Pencapaian ini juga menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, ilmuwan Indonesia bisa mencapai prestasi yang tinggi,” imbuh Karding.
World Ranking Scientist yang dirilis oleh Stanford University dan dipublikasikan oleh Elsevier pada 16 September 2024 sendiri, didapat atas pemeringkatan yang menggunakan pengukuran sistem metrik berbasis dampak ilmiah, meliputi jumlah publikasi, sitasi, dan pengaruh jangka panjang dari karya-karya ilmiah yang dihasilkan oleh para periset di berbagai bidang.
Ada 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan c-score dan persentil 2% tertinggi di 174 sub-bidang ilmu, dengan data kutipan yang diperbarui hingga akhir 2023.
Dari 150 ilmuwan Indonesia yang masuk dalam kategori For The Single Year Data List, kesembilan periset BRIN itu diakui dalam berbagai bidang yakni Geokimia, Bilogi Laut, Kecerdasan Buatan dan Kedokteran.
Karding berharap keberhasilan 9 periset BRIN menembus peringat elit itu harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas terhadap para peneliti atau penelitian di Indonesia.