YOGYAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Muhammadiyah! Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid mengumumkan, mereka akan meninggalkan metode penentuan awal bulan Hijriyah berdasarkan wujudul hilal mulai tahun 2025.
Penggantinya adalah Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), sistem penanggalan berbasis hisab yang diakui secara global. KHGT diyakini memiliki tingkat akurasi tinggi dan mampu menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam penentuan awal bulan Hijriyah.
Hal ini menandakan era baru bagi Muhammadiyah dan umat Islam di Indonesia. Konsep Kalender Hijriyah Global Tunggal ini dipersiapkan dengan prinsip satu hari satu tanggal Hijriyah di seluruh dunia,” kata Syamsul Anwar, Ketua PP Muhammadiyah.
Syamsul mengatakan, KHGT ini akan digunakan pada tahun Hijriyah yang akan datang yaitu pada tahun 1446 Hijriyah atau mulai 7 Juli 2024.
“Jadi KHGT ini nantinya difungsikan untuk masalah keagamaan seperti menentukan awal puasa dan awal lebaran,” ujar Syamsul.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Muhammadiyah memiliki beberapa pertimbangan diantaranya akurasi Wujudul hilal memiliki keterbatasan, terutama di wilayah dengan cuaca ekstrem. KHGT diklaim lebih akurat dan ilmiah.
Kemudian perrsatuan Umat, KHGT diharapkan dapat menyatukan umat Islam dalam satu kalender, menghindari perbedaan dan perselisihan serte memberikan kemudahan. KHGT lebih mudah dihitung dan diterapkan, sehingga memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari.
“Oleh sebab itu perlu diupayakan kalender terpadu untuk umat islam seantero dunia. Salah satu tujuan dari penerapan KHGT ini adalah sebagai solusi dari dinamika tahunan yang terjadi di Indonesia,” kata Syamsul.
Keputusan Muhammadiyah ini merupakan langkah berani yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi umat Islam di Indonesia dan dunia. Penting untuk mengikuti perkembangan dan edukasi terkait KHGT agar transisi ini berjalan lancar dan diterima oleh semua pihak. (source: muhammadiyah.or.id)