PADANG PANJANG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Dr. Bakhtiar mengingatkan, keberadaan Forum Guru Muhammadiyah dinilai sangat penting, karena memiliki makna strategis dalam memajukan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
“Kita sudah lama mendambakan adanya pertemuan seperti ini, tempat jajaran pimpinan Muhammadiyah, kepala sekolah, dan majlis guru bertemu, membahas hal-hal urgen dalam memajukan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan ini,” ujarnya.
Bakhtiar mengutarakan hal itu, Senin (24/7), di Komplek Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, saat memberi sambutan dalam rangka membuka Rapat Koordinasi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.
Hadir pada kesempatan perwakilan guru Muhammadiyah, kepala sekolah, Majlis Dikdasmen PNF PWM Sumbar Prof. M. Zaim, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pabasko yang diwakili Sekretaris Yandri Naga.
Menurut Bakhtiar, Forum Guru Muhammadiyah diharap mampu menjawab kegelisahan guru Muhammadiyah, berkolaborasi, sinergi, dan sentralisasi akan mengakselerasi laju pendidikan, seperti yang telah dibuktikan oleh Pondok Pesantren Kauman, Tamiang, dan Kinali.
“Kauman telah bekerja keras dan cerdas, serta dipenuhi inovasi dan berani berkolaborasi untuk menghadirkan pondok pesantren hebat,” ucapnya.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Sumbar Prof. M. Zaim, menjelaskan, ada empat fungsi pendidikan Muhammadiyah, yakni sebagai pusat pendidikan, kaderisasi, dakwah serta pelayanan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Agar keempat fungsi itu paripurna, ujarnya, maka sekolah mesti memiliki keunikan, analisis SWOT dan kolaborasi.
Sementara itu, Wakil Ketua FGM Pusat Dr. Derliana menegaskan, FGM menjadi satu-satunya wadah bagi guru Muhammadiyah dalam mengembangkan kompetensi guru, dan jembatan yang akan menyambungkan suara guru Muhammadiyah kepada pemerintah.
Sekolah Muhammadiyah, tegasnya. akan maju bila kepala sekolahnya berkolaborasi, dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Dengan FGM, katanya, kepala sekolah saling berbagi kebaikan, sehingga dapat diadopsi oleh sekolah lainnya.(mus)