Limapuluh Kota, Ba’da Shalat Ashar tausiyah bersama ayahanda Masykuri dari LP2 PP Muhammadiyah bersama tim dan Mudir Mu’allimin Sawah Dangka.
Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi, dorongan dan semangat kepada seluruh santri ayahanda Masykuri datang berkunjung dan tausiyah di Mesjid Ponpes Al Kautsar ba’da Ashar.
Dalam tausiyahnya, ayahanda Masykuri menyampaikan ucapan senang telah dapat bertemu dengan seluruh santri Ponpes Al Kautsar.
Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan motivasi dan semangat kepada seluruh santri. Agar terus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
” Pesantren ini adalah wadah yang tepat untuk menuntut ilmu. Bekal-bekal yang sudah diberikan oleh Ponpes manfaatkan sebesar-besarnya mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang,” katanya .
Pihaknya meminta semuanya adalah penerus generasi Muhammadiyah yang akan memajukan bangsa dan umat nantinya. Dengan itu kuasailah berbagai bahasa untuk meraih kesuksesan itu terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris. Ini adalah kunci kesuksesan.
“Alhamdulillah senang sekali kita bisa bertemu di Ponpes Al Kautsar ini, semangat terus kepada generasi generasi muda penerus Muhammadiyah. Bahwa suatu saat nanti ananda semuanyalah yang akan menjadi pemimpin Muhammadiyah selanjutnya,” katanya.
Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu. Kuasai bahasa asing terutama bahasa Arab dan Inggris. Kedua bahasa ini menjadi hal utama dan memberikan kemudahan nantinya, InsyaAllah.
Beberapa kiat-kiat kunci sukses ala Ayahanda Masykuri, pertama bekerja keras untuk belajar dengan sungguh-sungguh, kedua disiplin menjadi orang yang disiplin dapat mengatur waktunya, kemudian ketiga jangan lupa meminta doa restu orang tua, dan keempat taat beribadah menjaga hubungan dengan Allah Sang Pencipta yang menguasai langit dan bumi.
“Harapan ayah kepada seluruh santri Ponpes Al Kautsar, pertahankan dan tingkatkan prestasi akademik dan non akademik, mempunyai niat yang tulus dan ikhlas untuk memajukan pesantren Al Kautsar Muhammadiyah ini,” katanya.
Ada istilah “anak muda hari ini akan menjadi pemimpin hari esok”.
Ungkapan itu sesuai dengan ananda semuanya baik santriwan/santriwati menjadi pemimpin di masa akan datang. (Nauri A)