Scroll untuk baca artikel
Nasional

Akhiri Satu Dekade Kepemimpinan, Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf

133
×

Akhiri Satu Dekade Kepemimpinan, Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat (16/8/2024).

Momen itu menjadi sangat emosional, di mana Presiden Jokowi, yang telah memimpin Indonesia selama sepuluh tahun, menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia.

Scroll ke bawah
Teruskan Membaca

Dalam penutup pidatonya, Presiden Jokowi dengan penuh kerendahan hati menyadari bahwa sepuluh tahun masa kepemimpinannya mungkin belum cukup untuk menyelesaikan semua permasalahan bangsa.

Ia mengakui keterbatasannya sebagai manusia, dan menyadari adanya kemungkinan kekurangan dalam setiap langkah yang diambilnya selama ini.

“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya. Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Dan sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya,” ujar Presiden Jokowi dengan nada yang penuh ketulusan dikutip dari BPMI Setpres.

Baca juga:   Selama Mudik Lebaran, Polri Siap Amankan Rumah Kosong

Dengan hati yang tulus, Presiden Jokowi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada mereka yang mungkin merasa kecewa atau harapannya belum terpenuhi.

Ia menegaskan, segala upaya yang dilakukan selama masa jabatannya adalah yang terbaik yang bisa ia upayakan untuk bangsa dan negara.

“Saya dan Prof. K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia,” ungkap Presiden.

Baca juga:   Perayaan HUT RI 2024 Digelar di Dua Lokasi, Ini Penjelasan Mensesneg

Selain refleksi, Presiden Jokowi juga menyinggung keberlanjutan cita-cita Indonesia Emas 2045, yang ia yakini dapat tercapai melalui persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa. Ia menekankan bahwa meskipun banyak hal yang belum sepenuhnya tuntas, semangat gotong royong dan keberlanjutan akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” ucap Presiden penuh keyakinan.

Mengakhiri pidatonya, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, pada 20 Oktober 2024. Jokowi juga menitipkan harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia kepada Prabowo Subianto untuk diwujudkan dalam periode pemerintahan mendatang.

Baca juga:   Andre Rosiade Minta BPIP Klarifikasi Pelarangan Jilbab Paskibraka Putri

Pidato kenegaraan terakhir ini menjadi pengingat akan perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh Presiden Jokowi selama satu dekade, dengan harapan besar untuk masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan yang baru.(infopublik)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

File not found.