Mentawai. Menaramu.id – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi para mualaf binaan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Mentawai menggagas program pemberdayaan ekonomi kreatif dengan nama Mualaf Berdaya, melalui produksi olahan makanan ringan berupa keripik. Produk ini diberi nama “Keripikmu”, singkatan dari Keripik Muhammadiyah, yang kini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Sumatera Barat hingga menembus pasar Pulau Jawa.
Ketua PDM Mentawai, Rudi Zamri, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk tidak hanya melakukan pembinaan spiritual bagi para mualaf, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi mereka pasca memeluk Islam.
“Sejak memutuskan untuk menjadi mualaf, banyak dari mereka menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Ada yang terputus hubungan dengan keluarga, dan kondisi ekonomi mereka juga belum stabil. Maka dari itu, kami merasa perlu untuk menghadirkan solusi konkret,” ungkap Rudi kepada Menaramu.id.
Ia menjelaskan, program pembinaan terhadap para mualaf ini telah berjalan sejak satu tahun lalu. Melalui kerja sama dengan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, PDM Mentawai fokus pada penguatan ekonomi berbasis kewirausahaan dengan pendekatan lokal dan berkelanjutan.
Produk Keripikmu yang diproduksi oleh para mualaf ini merupakan olahan dari bahan baku lokal, seperti keladi dan pisang dua komoditas yang mudah ditemukan di wilayah Mentawai. Selain memperkuat keterampilan para mualaf, produk ini juga menjadi bentuk nyata kemandirian ekonomi komunitas binaan Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, pemasaran Keripikmu terus berkembang. Awalnya hanya di sekitar Mentawai dan Padang, sekarang sudah mulai masuk ke sejumlah kota besar di Pulau Jawa. Ini menjadi motivasi besar bagi para mualaf untuk terus berkembang,” tambah Rudi.
Tak hanya mendapat sambutan positif dari pasar, Kripikmu juga telah memperoleh dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga sertifikasi halal. Produk ini resmi mengantongi sertifikat halal, yang memperkuat kredibilitas dan kepercayaan konsumen.
Lebih dari sekadar produk kuliner, Kripikmu kini menjadi simbol pemberdayaan, solidaritas, dan semangat baru para mualaf di Mentawai. Muhammadiyah berharap model ini dapat direplikasi di daerah lain sebagai bentuk nyata dari dakwah yang membebaskan dan memberdayakan.