Padang, Menaramu.id — Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ir. M. Shadiq Pasadigoe, SH., MM, menyerukan kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi di Indonesia terutama di Sumatera Barat untuk lebih bijak dan berempati terhadap kesulitan ekonomi yang kini membelit masyarakat. Ia meminta agar kampus-kampus melonggarkan sistem pembayaran biaya kuliah demi menjamin keberlanjutan pendidikan mahasiswa di tengah tekanan ekonomi yang kian mencekik.
Himbauan tersebut disampaikan Shadiq dalam pertemuan terbuka bersama sivitas akademika di Universitas Dharma Andalas, Jumat (4/7/2025), sebagai bagian dari Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) yang ia laksanakan mulai 4 hingga 6 Juli 2025.
“Kita sedang menghadapi situasi sulit. Petani gagal panen karena kemarau, pedagang menjerit karena daya beli turun, bahkan ASN pun mengeluh karena beban biaya pendidikan anak-anak mereka. Inilah saatnya kampus-kampus menunjukkan kepekaan sosial, dengan memberikan keringanan pembayaran UKT, uang pangkal, hingga opsi mencicil,” ujar mantan Bupati Tanah Datar dua periode itu.
Shadiq menyoroti peran sentral kampus baik negeri maupun swasta, termasuk yang berstatus PTNBH dan memiliki jalur mandiri untuk tidak sekadar menjadi menara gading akademik, melainkan juga pelindung hak dasar rakyat atas pendidikan.
Sebagai anggota Komisi XIII yang membidangi Hukum, HAM, Imigrasi, Pemasyarakatan, dan BPIP, Shadiq mengingatkan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang tidak boleh dikorbankan karena alasan ekonomi.
“Konstitusi kita jelas menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan. Jika kampus abai pada prinsip ini, maka kita bukan hanya mengingkari konstitusi, tapi juga menutup harapan generasi muda,” tegasnya.
Ia pun menekankan bahwa Sumatera Barat telah lama dikenal sebagai tanah kelahiran intelektual dan tokoh-tokoh bangsa. Oleh karena itu, ia berharap tak satu pun anak Minangkabau terhalang cita-citanya hanya karena tak mampu membayar biaya kuliah.
“Mari kita buktikan bahwa kampus bukan tempat eksklusif bagi yang mampu, tapi ruang terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar dan berkembang,” serunya.
Selain menyampaikan himbauan kepada kampus, Shadiq juga memanfaatkan kunjungan ini untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait isu-isu pendidikan, hukum, dan sosial lainnya. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, terutama di sektor pendidikan yang menjadi pilar utama pembangunan bangsa.