Scroll untuk baca artikel
Nasional

Perkuat Visi Pendidikan, Pesantren KAUMAN Padang Panjang Studi Banding ke Gontor

85
×

Perkuat Visi Pendidikan, Pesantren KAUMAN Padang Panjang Studi Banding ke Gontor

Sebarkan artikel ini

Gontor, Menaramu.id — Dalam upaya memperkuat mutu dan visi pendidikan Islam modern, Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang melaksanakan kegiatan EduTrip ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Kegiatan ini berlangsung dengan dukungan penuh dari Badan Pembina Pesantren (BPP) KAUMAN, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh Sepuluh Koto (PABASKO).

Scroll ke bawah
Teruskan Membaca

Rombongan yang terdiri dari 22 orang pimpinan, guru, dan pengelola pondok itu disambut hangat oleh pihak Gontor, diwakili oleh Ustadz Dr. H. Husni Kamil Djaelani, M.Ag. Dalam sambutannya, Ustadz Husni menegaskan kembali bahwa pondok pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi kawah candradimuka pembentukan karakter, intelektual, dan kepemimpinan umat.

Baca juga:   Pilkada 2024, Propam Polri Pastikan Netralitas Anggota

“Gontor tidak berbicara soal kuantitas, tapi soal kualitas. Kami mendidik calon pemimpin umat dengan keseimbangan ilmu agama dan umum,” tegas Ustadz Husni di hadapan rombongan.

Ia juga menyinggung sejarah hubungan historis antara Gontor dan Padang Panjang. Menurutnya, salah satu Trimurti Pendiri Gontor pernah menimba ilmu ke Padang Panjang dan berguru kepada Syekh Muhammad Yunus, tokoh penting dalam sejarah pendidikan Islam di Sumatera Barat.

“Justru kami yang dulu belajar ke Padang Panjang. Maka tidak berlebihan jika kami merasa seperti menyambut saudara yang datang kembali membawa semangat baru,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, Ustadz Husni menjelaskan prinsip-prinsip utama pendidikan di Gontor, yang menjadi fondasi keberhasilannya selama hampir satu abad.

Baca juga:   Gelombang Demonstrasi Menggaung di Jakarta

Pertama Ikhlas Prima, seluruh aktivitas didasari keikhlasan demi pengabdian kepada Allah, kemudian hidup sederhana dan berjiwa besar, Santri dididik untuk mandiri dan bersahaja.

Selanjutnya, kepemimpinan dari dantri untuk santri, sistem kaderisasi dijalankan melalui keterlibatan langsung santri dalam pengelolaan pondok dan yang terakhir akhlak di atas kepintaran. Pendidikan karakter menjadi prioritas utama.

“Orang pandai adalah yang menghargai ilmu. Gontor dibangun dari hal-hal kecil yang dipelihara dengan kesungguhan dan visi besar,” tambahnya.

Ia juga menekankan tiga pendekatan penting dalam pengembangan lembaga pendidikan: idealisme (visi yang kuat), program (kurikulum yang terstruktur), dan pendekatan manusiawi (berbasis kasih sayang).

Kegiatan ditutup dengan pertukaran cinderamata dan sesi foto bersama di depan Masjid Jami’ Gontor, ikon utama dari pesantren yang telah melahirkan ribuan alumni berpengaruh di Indonesia dan mancanegara.

Baca juga:   Tak Boleh Dicicil, THR Keagamaan Harus Dibayar Penuh

Pimpinan Pesantren KAUMAN menyatakan bahwa kunjungan ini menjadi langkah penting dalam membangun sistem pendidikan yang unggul, terutama dalam penguatan kurikulum terpadu, pembinaan karakter, dan kaderisasi kepemimpinan santri.

“Kami berharap inspirasi dari Gontor bisa kami terjemahkan menjadi energi baru dalam membangun peradaban Islam melalui pendidikan,” ujar salah satu pimpinan KAUMAN dalam refleksi penutup.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

404 Not Found

404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)