Padang, Menaramu.id — Staf Ahli Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., melakukan kunjungan silaturahim dan diskusi strategis ke PWM Sumatera Barat. Pertemuan berlangsung hangat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Sumbar, Kota Padang, dan menjadi momentum mempererat hubungan antarwilayah serta membuka peluang kerja sama antarpimpinan Muhammadiyah.
Kedatangan Prof. Biyanto disambut langsung oleh Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar, bersama anggota pimpinan, di antaranya Wakil Ketua Hendri Novigator, Yosmeri Yusuf, dan Wakil Sekretaris Jon Misfar.
Turut hadir pula pimpinan majelis dan lembaga, pimpinan amal usaha, serta pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah tingkat wilayah Sumatera Barat.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling berbagi perkembangan gerakan dakwah dan amal usaha Muhammadiyah di masing-masing wilayah. Selain itu, dibahas pula potensi kerja sama lintas wilayah, terutama dalam penguatan kelembagaan dan manajemen amal usaha Muhammadiyah.
“Di Jawa Timur, Muhammadiyah menjadi minoritas secara jumlah, tetapi tantangan ini justru mendorong kami untuk terus bergerak dan melakukan inovasi. Salah satunya adalah transformasi dalam tata kelola keuangan. Saat ini semua keuangan majelis dan lembaga dikelola secara terpusat oleh PWM, sehingga lebih terukur dan transparan,” ungkap Prof. Biyanto.
Lebih lanjut, Sekretaris PWM Jatim itu juga menyampaikan program-program strategis pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), tempat ia kini menjabat sebagai Staf Ahli.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah dalam pengembangan pendidikan, khususnya untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Sekarang pemerintah memberikan perhatian yang sama baik kepada sekolah negeri maupun swasta. Ini peluang besar bagi Muhammadiyah untuk terus memperkuat eksistensi dan mutu pendidikan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, menyambut baik kunjungan dan diskusi dari PWM Jatim. Ia mengapresiasi kehadiran Prof. Biyanto dan menyebut bahwa silaturahmi seperti ini sangat penting untuk memperkuat gerakan Muhammadiyah secara nasional.
“Muhammadiyah memang lahir di Yogyakarta, tetapi berkembang dan besar juga di Sumatera Barat. Ranah Minang punya peran besar dalam perjalanan sejarah Muhammadiyah. Kini, kita terus mendorong penguatan amal usaha, terutama di bidang pendidikan, agar semakin maju dan berdaya saing,” ujar Bakhtiar.
Diskusi ini juga membahas peluang pendampingan dari PWM Jatim dalam pengelolaan dan manajemen amal usaha Muhammadiyah di Sumatera Barat, sebagai bagian dari komitmen saling belajar dan bertumbuh antarwilayah.