Limapuluh Kota, Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah Sarilamak Harau Kabupaten Limapuluh Kota telah berdiri sejak tahun 1989 lalu. Saat ini sudah berusia 36 tahun. Ponpes Al Kautsar memiliki 4 program keunggulan diantaranya bahasa asing, tahfizh, IT dan enterpreneur. Yang memiliki 4 tujuan pendidikan diantaranya cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas sosial.
Pendidikan di Ponpes Al Kautsar berbasis kurikulum Madrasah dan Muhammadiyah. Santri tidak hanya mempelajari mata pelajaran umum namun juga mata pelajaran pondok. Kemudian mengikuti berbagai ujian diantaranya ujian semester, AM, dan ujian pondok yang dikenal dengan ujian komprehensif.
Secara khusus ujian komprehensif ini dilaksanakan oleh kelas XII Ponpes Al Kautsar. Sebagai ujian terakhir yang dilakukan sebelum kelulusan. Ujian ini berlangsung selama 5 (lima) hari dari tanggal 13 hingga 17 April 2025.
Pada kesempatan itu, pimpinan Ponpes Al Kautsar Dafri Harweli menyampaikan pesan sebelum melaksanakan ujian komprehensif tetap semangat dan berikan kemampuan terbaik pada saat menghadapi ujian. Karena ujian kompre ini adalah salah satu pembuktian pertama 6 tahun proses proses belajar mengajar kurikulum di pondok. Hendaknya seluruh santri kelas XII mampu dan dapat mengikuti ujian dengan baik dan lancar hingga selesai.
”Kepada seluruh santri MAS Ponpes Al Kautsar yang akan melaksanakan ujian komprehensif tetap semangat dalam ujian, berikan kemampuan terbaiknya pada saat menghadapi ujian. Ini merupakan salah satu pembuktian hasil belajar ananda selama 6 tahun di pondok. Hasil belajar selama 6 tahun. Semoga ananda mampu dan dapat mengikuti ujian dengan baik dan lancar hingga akhir”, tutur Dafri.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan canggih, Ponpes Al Kautsar selalu mengupayakan yang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk seluruh calon pemimpin masa depan. Kemudian di Ponpes juga memiliki program 6 tahun mondok. Program ini baru dilaunching beberapa tahun terakhir. Ponpes Al Kautsar bertekad dapat melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang akan datang dan mencetak generasi penerus qur’ani. (Nauri A)
