Padang, Menaramu.id – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, menegaskan bahwa klaim yang menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi terkaya nomor empat di dunia harus disikapi dengan hati-hati. Menurutnya, meskipun anggapan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah, di sisi lain justru bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Muhammadiyah.
“Kalau masyarakat menganggap Muhammadiyah sudah kaya raya, mereka bisa berpikir tak perlu lagi membantu. Akibatnya, sumbangan dan partisipasi umat bisa berkurang, bahkan mungkin dialihkan ke organisasi lain yang dianggap lebih membutuhkan,” kata Anwar Abbas saat mengisi pengajian Silaturahim Syawal 1446 Hijriyah di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat, Ahad (27/4/2025).
Untuk itu, Anwar Abbas menegaskan pentingnya Muhammadiyah menjawab tantangan tersebut dengan membangun kemandirian dan memperkuat sektor ekonomi organisasi.
“Kita harus terus memperkuat ekonomi Muhammadiyah agar lebih mandiri dan mampu terus berkontribusi besar untuk umat dan bangsa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anwar Abbas juga menyoroti kondisi perekonomian nasional. Ia menyebutkan bahwa sistem ekonomi Indonesia saat ini dinilai telah bergeser dari prinsip-prinsip konstitusi negara, yang seharusnya berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
“Ekonomi Indonesia sekarang ini, menurut sejumlah pihak, sudah tidak lagi berasaskan konstitusi. Ekonominya sudah bergeser ke arah liberalisme, yang hanya menguntungkan segelintir orang saja,” ungkapnya.
Lebih jauh, Anwar Abbas juga menyatakan bahwa presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan memegang tanggung jawab besar dalam membenahi kondisi ekonomi Indonesia ke depan. Ia berharap kepemimpinan Prabowo mampu membawa perubahan yang berpihak pada rakyat kecil.
“Presiden harus mampu mengoreksi arah ekonomi bangsa ini agar kembali sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Pancasila,” tegasnya.
Pengajian Silaturahim Syawal yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat ini dihadiri oleh Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Wakil Ketua Ki Jal Atri Tanjung, Marhadi Efendi, Firdaus, Sobhan Lubis, Bendahara Murisal, dan Wakil Sekretaris Jon Misfar.
Selain itu turut hadir penasehat dan tokoh Muhammadiyah Sumbar, Asisten I Gubernur Sumbar, Direktur Bank Nagari, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumbar beserta Pimpinan AUM dan Ortom. (EN)