Padang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat menggelar Pengkajian Pimpinan dan Pengajian Ramadhan 1446 Hijriyah pada 21-22 Maret 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Sumbar, Jalan Sawahan No. 62, Kota Padang.
Mengusung tema “Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praktis,” kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman Islam Wasathiyah dalam berbagai aspek kehidupan.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris PWM Apris, Wakil Sekretaris Jon Misfar, Bendahara Murisal.
Kemudian Wakil Ketua Marhadi Efendi, Ki Jal Atri Tanjung, Yosmeri Yusuf, Zaim Rais, Hendri Novigator, Zaitul Ikhlas, dan Prof. Zaim Rista Pawa. Hadir pula anggota DPD RI, Irman Gusman, sebagai keynote speaker.
Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumbar, majelis, badan, lembaga tingkat wilayah, dan organisasi otonom Muhammadiyah tingkat wilayah.
Ketua Pelaksana, Nasrul A, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PWM Sumbar menindaklanjutinya dengan menggelar kegiatan di tingkat daerah melalui rapat pleno.
“Pengajian dan pengkajian ini kita laksanakan untuk memperkuat komitmen Muhammadiyah tentang Islam Wasathiyah,” ujar Nasrul A.
Dalam sambutannya mengapresiasi peran Muhammadiyah sebagai organisasi modern yang telah lama mengusung konsep Wasathiyah.
“Muhammadiyah telah menunjukkan bagaimana Islam Wasathiyah menjadi pijakan dalam membangun peradaban yang moderat dan inklusif. Kegiatan ini semakin memperkuat komitmen tersebut,” ujar Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar menegaskan bahwa konsep Wasathiyah sangat relevan dengan perkembangan Muhammadiyah saat ini.
“Wasathiyah adalah konsep yang baik, dengan ini Muhammadiyah kini lebih terbuka dan adil terhadap semua golongan,” kata Bakhtiar.
Dalam konteks kaderisasi, ia menambahkan bahwa Muhammadiyah kini lebih inklusif, tidak terbatas pada kader dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) saja, tetapi membuka kesempatan lebih luas bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam gerakan ini.
Sebagai keynote speaker, anggota DPD RI Irman Gusman menyoroti pentingnya konsep Wasathiyah dalam menjaga persatuan bangsa.
“Wasathiyah menjadi solusi bagi Indonesia dalam merawat keberagaman dan memperkokoh persatuan. Sikap moderat yang diajarkan dalam Islam dapat menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” ujarnya dalam pemaparannya.
Panitia yang bertugas dalam acara ini terdiri dari Jon Misfar sebagai panitia pengarah, serta tim panitia yang meliputi Doli Putra, Fitri, dan Riri.