Pasaman— Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasaman menggelar kegiatan Ideopolitor dengan tema Akselerasi Penguatan Peneguhan Ideologi, Politik, dan Organisasi. Acara ini berlangsung selama dua hari, 15-16 Maret 2025, di Masjid Taqwa Muhammadiyah Tanjung Aro II, Jorong Bahagia, Kecamatan Padang Galugua.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Bakhtiar, serta dihadiri Sekretaris PWM Sumbar Apris, Wakil Ketua Hendri Novigator, dan Wakil Sekretaris Jon Misfar.
Turut hadir pula anggota DPRD Provinsi Sumbar, Slamat, Plt Camat Padang Galugua, serta Ketua PDM Pasaman A.M. Siregar beserta jajaran pimpinan dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Pasaman.
Ketua PDM Pasaman, A.M. Siregar, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Ideopolitor digelar untuk membangkitkan kembali semangat para pimpinan dalam menggerakkan organisasi.
Ia menyoroti menurunnya semangat kepemimpinan dalam menjalankan roda organisasi, sehingga diperlukan penguatan kembali melalui kegiatan ini.
“Ideopolitor ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen dalam memajukan Muhammadiyah di Pasaman,” ujar A.M. Siregar.
Penguatan Ideologi untuk Akselerasi Gerakan
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, menegaskan bahwa Ideopolitor merupakan upaya Muhammadiyah dalam memperkuat ideologi dan memastikan keberlanjutan gerakan organisasi. Menurutnya, jika ideologi melemah, pergerakan organisasi pun akan melambat.
“Ideopolitor bukan sekadar kegiatan biasa, tetapi bagian dari penguatan ideologi. Jika ideologi melemah, maka gerakan akan kehilangan arah. Oleh karena itu, kita harus tetap optimis dan terus melanjutkan dakwah Muhammadiyah yang telah dirintis oleh para pendahulu,” tegas Bakhtiar.
Ia juga mengajak PDM, PCM, dan PCA untuk aktif mengembangkan cabang serta ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah di Pasaman. Bakhtiar menargetkan bahwa 96 persen nagari di Sumatera Barat sudah memiliki cabang dan ranting Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
Sementara itu, Sekretaris PWM Sumbar, Apris, menekankan bahwa Ideopolitor bukan sekadar doktrinasi, melainkan forum diskusi yang bertujuan memperkuat pemahaman tentang ideologi, politik, dan organisasi dalam Muhammadiyah.
“Ideopolitor adalah bentuk pengkaderan fungsional bagi pimpinan, selain pengkaderan formal seperti Baitul Arqam. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pimpinan dalam menjalankan organisasi,” ujar Apris.
Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Slamat, mengapresiasi inisiatif Muhammadiyah Pasaman dalam menggelar Ideopolitor. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap upaya PDM Pasaman dalam membentuk cabang Muhammadiyah di setiap kecamatan.
“Saya mendukung penuh upaya ini. Bahkan, saya siap ikut andil dalam pembentukan cabang Muhammadiyah di seluruh kecamatan di Pasaman,” katanya.
Kegiatan Ideopolitor ini dilaksanakan dalam dua tahap, di mana tahap pertama telah digelar minggu sebelumnya, sementara tahap kedua diikuti oleh lima PCM. Dengan semangat yang diusung dalam Ideopolitor ini, diharapkan Muhammadiyah di Pasaman semakin solid dalam gerakan dakwah dan pengembangan organisasi.