Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kegiatan Pengkajian Pimpinan dan Pengajian Ramadhan 1446 Hijriyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar pada 21-22 Maret 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar.
Dalam acara tersebut, hadir Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris Apris, Wakil Sekretaris Apris, Bendahara Murisal, serta jajaran Wakil Ketua, antara lain Marhadi Efendi, Ki Jal Atri Tanjung, Yosmeri Yusuf, Zaim Rais, Hendri Novigator, Zaitul Ikhlas, dan Prof. Zaim Rista Pawa. Turut hadir pula Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman.
Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumbar, Majelis, Badan, dan Lembaga tingkat wilayah, serta Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat wilayah.
Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya menegaskan bahwa konsep *Islam Wasathiyah* yang digaungkan Muhammadiyah telah memberikan dampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, Muhammadiyah telah menjadi representasi wajah Islam moderat yang menyejukkan dan membangun peradaban.
“Islam Wasathiyah yang diusung Muhammadiyah tidak hanya menjadi identitas organisasi, tetapi juga telah berkontribusi besar dalam menciptakan harmoni di tengah keberagaman bangsa Indonesia,” ujar Mahyeldi.
Ia juga menyoroti peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Menurutnya, kontribusi Muhammadiyah dalam membangun sekolah, rumah sakit, serta lembaga sosial lainnya menjadi bukti nyata kiprah organisasi ini dalam memajukan umat dan bangsa.
Mahyeldi mengajak Muhammadiyah Sumbar untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam mengimplementasikan falsafah *Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah* di Sumatera Barat. Ia berharap nilai-nilai agama dan adat dapat semakin kuat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
“Sinergi antara pemerintah dan Muhammadiyah sangat penting untuk memastikan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan budaya Minangkabau tetap terjaga,” tambahnya.