PADANG PANJANG – Pegiat komunikasi radio dua arah, Nova Indra, terbitkan buku tentang mitigasi kebencanaan untuk Kota Padang Panjang. Buku yang secara resmi akan diluncurkan pasca lebaran Idulfitri 1446H itu berjudul, Langkah Strategis Mitigasi Bencana di Kota Padang Panjang.
“Alhamdulillah, penulisan dan penyusunan buku telah rampung. Saat ini kita sedang menunggu review dari beberapa tokoh dalam bentuk pengantar,” demikian sebut Nova yang juga anggota Muhammadiyah itu kepada awak MenaraMu.id, Selasa (18/3/2025).
Dijelaskan Nova, buku yang ditulisnya tersebut, merupakan sumbangsih pemikiran terhadap gerakan sadar bencana.
“Kota Padang Panjang berada di lintasan Patahan Semangko atau Sesar Besar Sumatra yang membentang sepanjang 1900km dari Teluk Semangko Lampung hingga Aceh. Tentunya kota ini sangat potensial terhadap ancaman gempa bumi darat, selain tentunya juga akan terdampak gempa Megatrhrust Mentawai,” sebutnya.
Disebutkannya, potensi bencana di wilayah Padang Panjang dan sekitarnya juga berasal dari Gunung Api Marapi yang hingga kini masih terus erupsi pasca eruspi besar 3 Desember 2023 lalu.
Selain itu, sambung pria yang sehari-hari memimpin lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati yang berpusat di Kota Malang Jawa Timur itu, persoalan mitigasi bencana adalah tanggungjawab semua pihak.
“Bukan hanya domainnya pemerintah. Pihak swasta pun, seperti elemen kebencanaan yang banyak bergerak di lapisan masyarakat, perlu menyadari pentingnya membangun resiliensi,” ujarnya.
Ditanya terkait dirinya sebagai salah seorang aktivis Muhammadiyah yang pernah memimpin beberapa organisasi otonom itu, Nova menjawab, sejak tahun lalu telah memberikan masukan kepada Muhammadiyah Sumatra Barat untuk memperkuat bidang yang mengurusi gerakan kemanusiaan khususnya penanganan kebencanaan.
“Tahun lalu kita pernah berikan masukan terkait pentingnya Muhammadiyah Sumbar menginisiasi keberadaan repeater radio komunikasi kebencanaan. Untuk realisasinya, itu tergantung bagaimana pimpinan Muhammadiyah setempat menyadari bahwa hal tersebut menjadi penting, mengingat warga Muhammadiyah yang diayomi tersebar di berbagai lokasi yang rentan ragam bencana,” paparnya.
Sekaitan buku yang ditulisnya tentang mitigasi kebencanaan, Nova menyampaikan, buku tersebut juga penting bagi Muhammadiyah sebagai bahan rujukan khususnya di Padang Panjang.
“Muhammadiyah Padang Panjang dengan seluruh elemennya, juga perlu mengambil nilai positif dari paparan buku itu. Semoga menjadi perhatian dan pemacu semangat membentuk warga Muhammadiyah yang tangguh dan tanggap terhadap kebencanaan,” pungkasnya. (*)