Padang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (PWM Sumbar) menggelar rapat koordinasi bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Sumatera Barat pada, Selasa (4/2/2025) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Sawahan No. 62, Kota Padang.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekretaris PWM Sumbar, Apris, yang membahas secara khusus persiapan Program Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) di wilayah Sumatera Barat.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Wakil Ketua Hendri Novigator, Afrijal Harun, Wakil Sekretaris Jon Misfar, serta Ketua UMKM PWM Sumbar, Dr. Reza.
Program MBM bertujuan untuk memberikan asupan makanan bergizi bagi siswa di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah dan pondok pesantren, sekaligus mendorong perekonomian internal Muhammadiyah.
Ketua PWM Sumbar Bakhtiar menyampaikan bahwa program ini merupakan peluang besar bagi AUM untuk berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan sekaligus memperkuat ekonomi komunitas Muhammadiyah.
“Program Makan Bergizi Muhammadiyah ini memiliki potensi ekonomi yang besar. Kelompok tani dan peternakan binaan Muhammadiyah bisa menjadi penyedia dan penyuplai kebutuhan dapur MBM,” ujar Bakhtiar.
Koordinator MBM Wilayah Sumatera Barat, Dr. Reza, menjelaskan beberapa tahapan yang akan dilalui dalam pelaksanaan program tersebut. Tahapan itu meliputi pemetaan lokus dapur potensial, sosialisasi program MBM kepada AUM yang menjadi basis dapur, serta penandatanganan MoU dengan pemerintah daerah guna menambah sekolah sasaran program.
“Kami akan melakukan pemetaan lokasi dapur potensial di beberapa sekolah Muhammadiyah. Setiap daerah juga perlu menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah sekitar untuk mencukupi kuota siswa sesuai dengan ketentuan pemerintah,” terang Dr. Reza.
Sementara itu, Dr. Derliana, Mudirah Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, turut memaparkan persiapan dapur di pesantrennya yang menjadi salah satu dari 30 ponpes pilot project program MBM pada tahap awal tahun 2025.
“Persiapan meliputi penataan lokasi dapur, pemenuhan sarana pendukung, serta penyediaan peralatan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi makanan bergizi di dapur,” ungkap Dr. Derliana.
Program MBM diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak di sekolah Muhammadiyah serta memperkuat ekosistem ekonomi berbasis komunitas melalui kolaborasi antara AUM, kelompok tani, peternakan, dan pemerintah daerah.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan penekanan pentingnya sinergi seluruh elemen Muhammadiyah dalam menyukseskan program MBM di Sumatera Barat.