Limapuluh Kota, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Limapuluh Kota adakan Rapat Koordinasi Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Muhammadiyah di ruang VIP Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah Sarilamak Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu, 18 Januari 2025.
Rapat koordinasi majelis dikdasmen dan PNF dengan tema “ Sukses PPDB Tahun Pelajaran 2025/2026” menindaklanjuti hasil rapat koordinasi majelis Dikdasmen dan PNF pada tanggal 28 September 2024 lalu di MTsM Kubang, bahwa untuk mewujudkan solidaritas dan sinergitas dalam pengelolaan sekolah di madrasah, Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah Limapuluh Kota mendapatkan amanat untuk mengagendakan rakor majelis secara berkala minimal 1 kali dalam 3 (tiga) bulan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh majelis Dikdasmen dan PNF, ketua PDM Limapuluh Kota ayahanda Yusmar Khalif, wakil ketua ayahanda Nurul Hadi serta sekretaris Wengki Chaniago, Alfa Edison Wakil ketua bidang pendidikan PDM Limapuluh Kota, Mudir Ponpes Al Kautsar Dafri Harweli, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF PCM, dan Kepala Sekolah / Kepala Madrasah Muhammadiyah mulai dari kepala SD/MI, SMP/MTS dan juga MA Limapuluh Kota.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Limapuluh Kota Wizar Nasution harapan pada sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat murid baru sesuai dengan target dan harapan yang dilakukan.
“Kemudian langkah-langkah mendapatkan murid baru, pada umumnya sekolah sudah melakukan promosi dengan melibatkan siswa bagaimana ia menggaet adek kelasnya menjadi santri baru,” katanya .
Selain itu diminta kepada warga Muhammadiyah agar dapat menyekolahkan anaknya di pesantren dan amal usaha Muhammadiyah. Kemudian melibatkan guru-guru, unsur-unsur pimpinan Muhammadiyah dari ranting, cabang hingga daerah.
Dan langkah lainnya yang dilakukan yaitu promosi dengan brosur dan di berbagai sosial media yang ada.
Pihaknya berharap pada PPDB 2025/2026 ini sekolah-sekolah Muhammadiyah mendapatkan murid baru sesuai dengan target dan harapan.
“Kita lakukan berbagai promosi baik itu dari santri, para guru dan unsur pimpinan dari ranting, cabang hingga daerah. Kemudian kita lakukan promosi melalui sosial media,” tutur Wizar.
Kemudian wakil ketua bidang pendidikan PDM Limapuluh Kota, Alfa Edison menyampaikan, kita harapkan pada PPDB 2025/2026 ini, sekolah Muhammadiyah sudah mulai membuka pendaftaran lebih awal kita tidak menunggu jadwal dari pemerintah, sesuai dengan surat edaran PP. Kedua memanfaatkan segala potensi fasilitas yang ada, sehingga kita bisa menjangkau segala elemen Muhammadiyah di Sumbar maupun diluar Sumbar.
” Kita berharap nanti sekolah Muhammadiyah bisa mengakomodir, pertama tantangan hari ini kita bisa menyikapi peserta didik bisa mengayomi kemudian memfasilitasi baik di kalangan ekonomi atas maupun bawah,” katanya. Bagaimana cara mencari pola waktu yang tersisa ini, sekolah-sekolah Muhammadiyah mempunyai tim dan melibatkan segala sumber daya yang bisa kita libatkan.
Kiat sukses PPDB tahun pembelajaran 2025/2026 mampu memenuhi harapan orang tua dan masyarakat, menghasilkan produk-produk unggulan yang mampu menjawab selera pasaran kemudian memberikan layanan yang maksimal sehingga ada kepuasan dari masyarakat.
“Untuk sukses PPDB 2025/2026 ini kita telah membuka pendaftaran lebih awal, tidak menuggu jadwal dari pemerintah. Akan tetapi kita sesuai dengan surat edaran dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Dan juga kita dapat memanfaatkan segala potensi fasilitas yang ada, sehingga bisa menjangkau segala elemen Muhammadiyah baik di Sumatera Barat maupun diluar Sumatera Barat.
Diharapkan nanti sekolah Muhammadiyah bisa mengakomodir, pertama tantangan hari ini kita bisa menyikapi peserta didik bisa mengayomi kemudian memfasilitasi baik kalangan ekonomi atas maupun bawah.
Kemudian kita berharap adanya tim dan melibatkan segala sumber daya yang bisa kita libatkan dalam promosi sekolah.
Kiat suksesnya adalah kita mampu memenuhi harapan orang tua dan masyarakat, menghasilkan produk-produk unggulan yang mampu menjawab selera pasaran dan memberikan layanan secara maksimal sehingga adanya kepuasan dari masyarakat. (Nauri A)