Sumatera Utara – Kegiatan Dialog dan Ideopolitor Regional Sumatera 1 yang digagas Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi ditutup pada Selasa (21/01/2025). Acara penutupan berlangsung di Hotel Dprima, Kualanamu, Sumatera Utara, dan ditutup langsung oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.
Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dari lima provinsi, yakni Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.
Dalam sambutannya, Muhammad Sayuti menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di setiap wilayah Muhammadiyah.
“Kegiatan ini sangat strategis untuk membangun SDM berkualitas di tubuh Muhammadiyah. Kami menginstruksikan PWM di setiap daerah untuk melanjutkan kegiatan serupa di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM),” ujarnya.
Sumbar Siap Laksanakan Dialog dan Ideopolitor Tingkat PDM
Menindaklanjuti arahan tersebut, PWM Sumatera Barat melalui Sekretarisnya, Apris, menyatakan komitmennya untuk melaksanakan Dialog dan Ideopolitor di tingkat PDM. Direncanakan, kegiatan tersebut akan digelar pada 22 Februari 2025 dengan melibatkan 307 peserta dari seluruh PDM di Sumatera Barat.
“Kegiatan ini merupakan pelatihan penting bagi pimpinan persyarikatan, di samping program utama seperti Baitul Arqam. Kami akan membagi kegiatan ini menjadi dua zona untuk memaksimalkan pelaksanaannya,” jelas Apris.
Kegiatan Dialog dan Ideopolitor di Sumatera Barat nantinya akan berfokus pada beberapa isu strategis, terutama dalam konteks pemantapan ideologi Muhammadiyah. Materi yang akan dibahas mencakup:
1. Pemantapan Ideologi Muhammadiyah
Diskusi akan mengupas tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dalam menjaga dan memperkuat ideologinya di tengah perubahan zaman.
2. Pemahaman Agama Menurut Muhammadiyah
Pembahasan akan diarahkan pada tantangan pemahaman agama di masyarakat serta bagaimana Muhammadiyah menyikapinya.
3. Isu Politik Pasca-Pilkada
Peserta akan diajak menganalisis isu-isu politik terkini, khususnya pasca-Pilkada, dan bagaimana Muhammadiyah menempatkan diri dalam dinamika tersebut.
4. Pengumpulan Dana Perjuangan Muhammadiyah
Dibahas pula strategi pengumpulan dana untuk mendukung gerakan perjuangan Muhammadiyah, dengan merumuskan formulasi baru yang lebih efektif.
Seluruh isu tersebut akan dikaji dari perspektif ideologi Muhammadiyah, sehingga mampu memberikan solusi yang relevan dan aplikatif.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memperkuat pemahaman dan kinerja pimpinan persyarikatan dalam menghadapi tantangan masa kini,” tutup Apris.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, PWM Sumatera Barat berharap dapat melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang lebih tangguh, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan zaman sesuai dengan nilai-nilai Islam berkemajuan. (EN)