Padang — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ulhaq, yang juga menjabat Ketua LKKS PP Muhammadiyah, mengunjungi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 6 Kota Padang, Jum’at (13/12/2024) pagi.
Kunjungan ini disambut hangat dengan pertunjukan Tari Pasambahan, sebuah tradisi Minangkabau, oleh para siswa sekolah tersebut.
Kehadiran Fajar Riza didampingi sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Bakhtiar, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Direktur Pendidikan Sekolah Menengah dan PAUD, serta Calon Wakil Wali Kota Padang terpilih, Maigus Nasir.
Dalam kunjungannya, Fajar berdialog dengan siswa dan guru untuk memberikan motivasi dan menyerap aspirasi mereka. Ia menekankan pentingnya semangat belajar bagi siswa dan meminta guru serta kepala sekolah untuk terus berinovasi dalam memajukan mutu pendidikan.
Kepala SMP Muhammadiyah 6 Kota Padang, Febri Malfi, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Wamen Dikdasmen. Dalam laporannya, ia mengungkapkan bahwa jumlah murid saat ini terdiri dari 14 siswa di tingkat TK, 77 siswa di tingkat SD, dan 153 siswa di tingkat SMP.
Febri juga menyoroti kondisi sekolah yang membutuhkan perbaikan, termasuk renovasi bangunan yang sebagian masih berlantaikan tripleks. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan konkret untuk memperbaiki infrastruktur sekolah dan meningkatkan kesejahteraan guru.
“Kami juga berharap regulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun depan lebih berpihak kepada sekolah swasta agar persaingan menjadi lebih adil,” ujar Febri.
Dalam sambutannya, Fajar Riza Ulhaq menyampaikan salam dari Menteri Dikdasmen RI kepada keluarga besar SMP Muhammadiyah 6 Kota Padang. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kebijakan pendidikan yang adil dan inklusif.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi sekolah swasta, termasuk kekurangan guru dan infrastruktur. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan regulasi agar guru PPPK tetap dapat mengajar di sekolah swasta,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk kenaikan tunjangan bagi guru yang telah tersertifikasi, skema beasiswa untuk guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1, serta insentif bagi guru yang belum terverifikasi.
Terkait kebijakan zonasi, Fajar mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan kajian mendalam.
“Sekolah negeri tidak boleh terlalu banyak menyedot siswa. Kami akan membatasi penerimaan di sekolah favorit agar sekolah swasta juga mendapatkan kesempatan berkembang,” tegasnya.
Fajar menekankan pentingnya peningkatan kualitas sekolah swasta agar dapat bersaing.
“Sekolah swasta harus meningkatkan mutu pendidikannya. Jangan hanya berharap mendapatkan banyak siswa tanpa upaya perbaikan kualitas,” katanya.
Ia juga mendorong sekolah untuk memperbanyak guru bimbingan konseling (BK) guna membantu siswa menghadapi tantangan, seperti kecanduan gadget. Menurutnya, guru BK harus hadir sebagai teman dan solusi bagi murid-murid.
Fajar menutup kunjungannya dengan mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun swasta, untuk berkolaborasi dalam membangun pendidikan. Ia juga meminta para kepala sekolah menjadi inovator dalam mengelola institusi pendidikan mereka.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Anak-anak ini adalah pewaris bangsa yang harus kita persiapkan sebaik-baiknya,” tutup Fajar.