Padang – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat mengadakan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah (Diksuspala) se-Sumatera Barat.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ulhaq, pada Kamis (12/12/2024) di BBPMP Sumatera Barat.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dikdasmen PP Muhammadiyah Maulana Ishaq, Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris PWM Apris, Wakil Sekretaris Jon Misfar, Wakil Ketua PWM Zaim Rais, Zaitul Ikhlas, Murisal, serta jajaran Ortom tingkat wilayah, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumatera Barat.
Kemudian Pimpinan Majelis dan Lembaga, Ketua BBPMP Sumbar, Ketua Dikdasmen PWM Sumbar Prof. Zaim, Sekretaris Ari Prima dan tokoh penting lainya.
Panitia Pelaksana, Derliana, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola lembaga pendidikan Muhammadiyah. Ia menyoroti kondisi sejumlah sekolah Muhammadiyah yang dinilai memprihatinkan.
“Ada sekolah yang dalam kategori rawat inap, rawat jalan, bahkan ICU. Jadi perlu solusi kongkrit untuk mengatasi permasalahan sekolah Muhammadiyah,” ujarnya.
Melalui Diksuspala, Dikdasmen berupaya menghadirkan solusi konkret untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sumatera Barat.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, menargetkan Sumatera Barat dapat menjadi model pendidikan nasional. “Kami sedang membenahi sekolah Muhammadiyah satu per satu, seperti Ponpes Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Jika berhasil, sekolah ini akan menjadi model bagi sekolah Muhammadiyah lainnya,” tuturnya.
Senada dengan Bakhtiar, Dikdasmen PP Muhammadiyah Maulana Ishaq menyebutkan bahwa saat ini Muhammadiyah sedang mempercepat pengembangan sekolah unggulan di seluruh Indonesia.
“Minimal satu provinsi memiliki sekolah unggulan yang dapat menjadi pembeda dari sekolah lainnya,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Wamen Dikdasmen RI Fajar Riza Ulhaq menegaskan komitmen pemerintah untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah negeri dan swasta, serta antara wilayah Jawa dan luar Jawa.
“Kami berupaya menghadirkan regulasi yang mendukung pemerataan pendidikan, sehingga mutu sekolah dapat meningkat secara merata,” katanya.
Fajar juga mendorong Sumatera Barat menjadi model pendidikan nasional, mengingat provinsi ini memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pahlawan dan intelektual besar bangsa.
“Kegiatan seperti Diksuspala ini sangat penting untuk menjadikan sekolah Muhammadiyah unggul dan kompetitif,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kecenderungan masyarakat yang lebih memilih sekolah mahal demi kualitas dan keamanan pendidikan anak-anaknya.
“Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah Muhammadiyah untuk terus meningkatkan kualitas agar tetap menjadi pilihan masyarakat,” tutupnya.