Oleh: Dr. Firdaus, M.H.I.
(Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat)
Muhammadiyah: Antara Visi dan Aksi Sosial
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dikenal bukan hanya karena jumlah anggotanya yang masif, tetapi juga karena kiprahnya yang mendunia. Dengan semangat yang berakar pada nilai-nilai Al-Qur’an, khususnya surat Al-Ma’un, Muhammadiyah telah menjelma sebagai pelopor gerakan sosial yang berdaya dan berdampak nyata.
Al-Ma’un, surat yang menekankan pentingnya perhatian kepada kaum miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan, menjadi inspirasi utama gerakan Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, menjadikan surat ini sebagai pelajaran mendalam bagi para santrinya.
Ia bahkan pernah bertanya kepada para muridnya, “Apakah surat ini sudah diamalkan?” Sebuah pertanyaan sederhana namun sarat makna, menegaskan bahwa pengetahuan agama bukan hanya untuk dihafal, tetapi untuk diwujudkan dalam tindakan nyata.
Ciri-Ciri Gerakan Sosial Muhammadiyah
Gerakan sosial Muhammadiyah memiliki karakteristik yang unik dan berdaya guna. Di antaranya:
1. Kepekaan Sosial: Muhammadiyah selalu hadir di tengah masyarakat yang terpinggirkan, menawarkan solusi konkret bagi mereka yang membutuhkan.
2. Kemandirian: Dengan memanfaatkan potensi umat, Muhammadiyah menjalankan amal usaha secara mandiri, tanpa bergantung pada pihak luar.
3. Praktis dan Solutif: Berbeda dari pendekatan dakwah yang bersifat verbal, Muhammadiyah hadir dengan aksi nyata melalui lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Manifestasi Gerakan dalam Kehidupan Nyata
Semangat Al-Ma’un diterjemahkan Muhammadiyah ke dalam berbagai bidang, di antaranya:
1. Bidang Pendidikan
Muhammadiyah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah. Institusi ini memberikan akses pendidikan bagi semua kalangan, terutama mereka yang kurang mampu.
2. Bidang Kesehatan
Melalui Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan klinik-klinik kesehatan, Muhammadiyah menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau. Banyak di antaranya bahkan memberikan layanan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
3. Bidang Sosial dan Kemanusiaan
Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) secara aktif membantu korban bencana alam, menyediakan panti asuhan, hingga rumah singgah bagi para lansia.
4. Pemberdayaan Ekonomi
Program pengentasan kemiskinan Muhammadiyah melibatkan pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha kecil. Ini sejalan dengan prinsip kemandirian dan keberlanjutan yang menjadi ciri khas Muhammadiyah.
5. Penanganan Bencana
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menjadi ujung tombak dalam respons bencana, baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan pendekatan yang profesional dan inklusif.
Relevansi Semangat Al-Ma’un di Era Modern
Di tengah tantangan zaman yang terus berkembang, gerakan Muhammadiyah tetap relevan dan progresif. Dengan menjadikan semangat Al-Ma’un sebagai panduan, Muhammadiyah membuktikan bahwa ajaran Islam memiliki dampak nyata yang melampaui sekadar ritual ibadah.
Semangat peduli, inklusif, dan solutif yang dimiliki Muhammadiyah tidak hanya menjawab kebutuhan umat, tetapi juga menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ini adalah bukti bahwa agama, ketika diterapkan dengan benar, mampu menjadi solusi bagi permasalahan kemanusiaan global.
Melalui berbagai amal usaha dan gerakan sosialnya, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa dan menjawab tantangan sosial. Pesona gerakan ini, yang berpijak pada nilai-nilai Al-Ma’un, adalah teladan bahwa ajaran agama dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial yang hakiki.
Editor: Endrio Febrianda