Agam – Delapan bentuk kegiatan digelar dalam Program Manikam Jajak Buya Hamka di kawasan Museum Buya Hamka di Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya.
Walinagari Sungai Batang, Ahsin juga, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama yang saling menguntung untuk kemajuan daerah khususnya kebudayaan.
“Manusia dinilai dari kebudayaannya. Dan dalam kesempatan ini anak nagari Sungai Batang menampilkan potensi anak nagarinya.melalui penampilan aktraksi tradisional,” katanya.
Untuk selanjutnya budaya harus selalu dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat, karena itu dibangkitkan lagi, mengingat sudah banyak seni tradisi tidak lagi lagi eksis nyaris dilupakan.
Kepala BKSDA Propinsi Sumbar, Lugi Hartanto mengatakan tugas negara yang luas dan cukup berat ini agak sulit terlaksana jika tidak didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Setidaknya terdapat seluas 21 ribu hektar yang merupakan cagar alam dan hingga kini masih terpelihara dengan baik.
“Dan potensi ini sangat besar dan bila dikemas dengan baik akan dapat menghasilkan cukup besar, semoga hutan yang indah dan baik ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada walinagari bersama masyarakat mampu memelihara hutan cagar alam dengan baik.
Semoga terjalin hubungan komunikasi baik selama ini, dan Nagari Sungai Batang menyimpan sejarah luar biasa sekaligus tempat kelahiran Buya Hamka.
Sedangkan Bupati Kabupaten Agam, Andri Warman yang sekaligus membuka kegiatan Manikam Jajak Buya Hamka, menyampaikan, Buya Hamka merupakan tokoh nasional yang membanggakan, cukup dikenal dan terkenal melalui karya- karyanya yang mendunia dan berasal dari Kabupaten Agam.
“Buya Hamka tokoh terkenal dan orang Muhammadiyah. Saya kagum dan bangga pada Buya Hamka bukan hanya tokoh nasional, tapi juga internasional,” katanya.
Sebagai putra daerah kita bangga, karena muncul tokoh- tokoh dari Kabupaten Agam, bahwa jauh jauh hari, pemda sudah berencana untuk membangun dan memperluas gedung dan tempat parkir Rumah Baca Buya Hamka.
“Walupun tidak menang dalam pilkada 27 Nopember 2024, insya allah program yang telah di rencanakan ini akan diusahakan kepada Bupati Agam terpilih,” katanya.
Afif Hamka, salah seorang anak Buya Hamka, menjelaskan, keberadaan Buya Hamka sangat luar biasa, dan sangat dikenal tidak saja di Indonesia juga luar negeri, bahkan mendapatkan gelar doktor di Mesir bersama dengan ayahnya Inyiak De Er atas keilmuan dan keulamaannya di tengah masyarakat (mursyidi)