PADANG, MENARAMU.ID — Melestarikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan adalah kewajiban bagi bangsa Indonesia, terutama bagi generasi muda yang dianggap mengalami penurunan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme.
Hal ini diungkapkan oleh Ki Jal Atri Tanjung, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, yang menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
Dalam pandangannya, generasi muda saat ini semakin banyak yang cenderung meninggalkan idealisme dan lebih memilih gaya hidup pragmatis, atau “pragmatisme“.
Hal ini, menurut Ki Jal, dapat membahayakan masa depan bangsa karena bisa mengikis rasa cinta tanah air dan semangat berjuang yang telah diwariskan para pahlawan.
“Pembudayaan dan pelestarian nilai-nilai perjuangan adalah kewajiban seluruh bangsa Indonesia,” ujar Ki Jal.
Menurutnya, pemerintah memegang peran penting dalam memastikan nilai-nilai tersebut terus dihidupkan.
Ia menekankan pentingnya alokasi anggaran dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota untuk mendukung program yang dapat memupuk rasa nasionalisme pada generasi muda.
Dengan adanya dukungan anggaran ini, Tanjung berharap pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama mendorong aktivitas dan kreativitas yang menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.
Program-program seperti kegiatan kepahlawanan, lomba sejarah, atau pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme yang kuat.
Menurut Ki Jal, pelestarian nilai-nilai ini bukan hanya soal mengenang perjuangan masa lalu, melainkan juga mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Perjuangan para pahlawan tidak hanya dalam perang fisik, tapi juga dalam menjaga kemerdekaan dalam berbagai aspek kehidupan,” ungkapnya.
Pernyataan ini menjadi peringatan penting, terutama di era modern yang serba instan dan cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur.
“Kita semua, terutama pemerintah, memiliki tanggung jawab untuk memastikan semangat para pahlawan tidak memudar. Generasi muda harus disadarkan bahwa mereka adalah penerus yang akan menjaga kedaulatan bangsa ini,” tegas Ki Jal.
Upaya ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Melalui program-program pembudayaan nilai-nilai perjuangan, diharapkan dapat terbentuk generasi muda yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat.