Padang, Menaramu.id – Aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang semakin intens telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar. Fenomena unik, yakni turunnya sejumlah satwa liar dari habitat aslinya di kawasan gunung menuju pemukiman warga, menjadi pertanda alam yang tak bisa diabaikan.
Bakhtiar, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa perilaku hewan-hewan ini merupakan sinyal kuat akan potensi bencana yang mengintai.
“Hewan memiliki insting yang tajam. Ketika mereka sudah merasa tidak aman di habitatnya dan memilih turun ke pemukiman, itu artinya kondisi di Gunung Marapi sudah sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Abu vulkanik, material pijar, dan peningkatan suhu di sekitar kawah telah membuat habitat satwa liar di Gunung Marapi menjadi tidak kondusif. Akibatnya, hewan-hewan tersebut terpaksa meninggalkan kawasan tersebut dan mencari tempat yang lebih aman.
Menanggapi situasi ini, Bakhtiar mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi bencana.
“Kita tidak boleh mengabaikan tanda-tanda alam ini. Pemerintah harus proaktif dalam memberikan informasi dan peringatan dini kepada masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bakhtiar menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
“Meskipun bencana adalah ketetapan Tuhan, kita sebagai manusia harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasinya. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, kita dapat meminimalisir dampak buruk dari bencana,” imbuhnya. (EN)