TANAH DATAR – Muhammadiyah telah menerbitkan rekomendasi untuk pasangan calon (paslon) peserta Pilkada 2024 di belasan daerah di Sumatra Barat. Senin (7/10) siang besok, para paslon tersebut diundang untuk penyerahan rekomendasi resmi.
Segala keputusan Muhammadiyah terkait dukungan berupa rekomendasi politik itu, tentunya berimplikasi pada banyak hal. Termasuk yang akan dilalui para aktivis Muhammadiyah di tengah masyarakat.
“Sebagai warga Muhammadiyah yang sehari-hari berkutat dengan aktivitas sosial kemasyarakatan, kita tentunya akan sedikit kebingungan bila ada warga yang bertanya tentang kenapa Muhammadiyah menerbitkan rekomendasi untuk paslon tertentu,” sebut Aliardi, salah seorang aktivis Muhammadiyah di Tanah Datar, melalui pesan WhatsApp kepada awak media ini, Ahad (7/10).
Menurut alumni sekolah khusus muballigh itu, sebagai bagian dari Muhammadiyah, akan banyak warga persyarikatan yang menyampaikan pertanyaan terkait pemberian rekomendasi paslon di Pilkada itu.
“Sementara kita [para pelaku lapangan] tidak punya argumentasi kuat dalam mempertahankan [serta menjelaskan] keputusan organisasi,” tegas peneliti dari Luhak nan Tuo Institute itu.
Aliardi juga menjelaskan, apapun yang diputuskan oleh Muhammadiyah, tentunya telah melalui sejumlah pertimbangan.
Namun, sambungnya, belum ada kepastian apapun terkait sosialisasi terhadap keputusan rekomendasi itu untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin saja muncul.
“Apakah nanti Muhammadiyah akan menyampaikan segala pertimbangan yang mengawali keputusan itu melalui media atau tidak, kita sendiri belum tahu pasti,” tambahnya.
Menurutnya, sebagai warga Muhammadiyah tentu memiliki hak untuk mengetahui sejauhmana pertimbangan-pertimbangan yang diambil oleh Muhammadiyah dalam mengambil keputusan merekomendasi seseorang dalam Pilkada 2024.
“Agar tidak ada kesimpangsiuran informasi, apalagi hal ini akan berdampak serius pada tingkat kepercayaan masyarakat pada Muhammadiyah,” pungkasnya. (*)