Padang – Komunikasi efektif menjadi salah satu pondasi penting dalam mewujudkan keluarga sakinah. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Firdaus, M.H.I., dosen Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), yang menekankan pentingnya keterampilan berbicara dan mendengarkan dalam interaksi keluarga.
Menurut Dr. Firdaus, komunikasi dalam Islam tidak hanya sebatas menyampaikan pesan, tetapi juga mencakup mendengarkan, memahami, dan menghargai satu sama lain.
Ia mencontohkan Rasulullah SAW yang selalu menunjukkan keahlian komunikasi yang sempurna, baik dalam menyampaikan pesan maupun merespon orang lain.
“Salah satu sifat utama Rasulullah adalah tabligh, yang menekankan kesempurnaan dalam komunikasi. Ini sangat relevan dalam membangun keluarga harmonis,” jelasnya kepada Menaramu.id pada, Kamis (24/10/2024).
Dalam menjelaskan pentingnya komunikasi efektif, Dr. Firdaus menekankan beberapa prinsip dasar, termasuk kejujuran (Al-Sidq). Mengutip ayat Al-Qur’an dari QS. Al-Ahzab: 70, ia menegaskan bahwa kejujuran adalah kunci dalam berkomunikasi.
“Suami istri harus saling terbuka dalam berbagi perasaan dan masalah, tanpa ada yang ditutupi,” tuturnya.
Tak hanya itu, menghormati dan mendengarkan juga menjadi poin penting. Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang selalu mendengarkan para sahabatnya dengan penuh perhatian dan senyum.
Dalam kehidupan keluarga, Dr. Firdaus memberikan contoh sederhana, yakni orang tua yang mendengarkan cerita anak-anaknya tanpa memotong atau mengalihkan perhatian.
“Saat anak bercerita tentang harinya di sekolah, orang tua harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh, ini akan memperkuat hubungan emosional mereka,” ujarnya.
Menyampaikan Pesan dengan Lembut
Mengutip QS. Al-Baqarah: 83, Dr. Firdaus juga menekankan pentingnya berbicara dengan baik dan lembut. Dalam menyampaikan kritik atau saran, terutama dalam lingkungan keluarga, kata-kata yang sopan dan penuh empati sangat dibutuhkan.
“Kata-kata yang baik akan menciptakan suasana yang positif, bahkan saat menghadapi konflik,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya empati. Rasulullah SAW selalu menunjukkan empati terhadap orang lain dan berusaha memahami keadaan mereka. Hal ini, menurutnya, menjadi landasan bagi setiap anggota keluarga untuk saling memahami dan mendukung, terutama saat salah satu anggota menghadapi kesulitan.
Praktik Komunikasi Efektif di Keluarga
Sebagai penutup, Dr. Firdaus menguraikan beberapa praktik komunikasi yang dapat diterapkan dalam keluarga sehari-hari, seperti menyediakan waktu untuk berkumpul dan berdiskusi.
“Rutin berkumpul dan berdiskusi terbuka, baik soal masalah pribadi, pendidikan anak, maupun perencanaan keuangan, sangat membantu mempererat ikatan emosional antaranggota keluarga,” sarannya.
Ia juga menekankan pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang konstruktif, di mana setiap anggota keluarga bisa duduk bersama untuk mencari solusi dengan tenang.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi ini, keluarga diharapkan mampu menciptakan suasana yang harmonis dan sakinah, sesuai dengan tuntunan Islam.