Pasaman Barat – Advokat Ki Jal Atri Tanjung Putra, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat untuk segera turun tangan membantu nelayan di Air Bangis yang menjadi korban bencana alam gelombang pasang.
Diketahui, bencana gelombang pasang yang terjadi beberapa waktu lalu menghancurkan sejumlah perahu nelayan, yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi warga Air Bangis. Para nelayan yang terdampak kini mengalami kesulitan untuk melaut, sehingga kebutuhan hidup keluarga mereka terancam tidak terpenuhi.
Ki Jal Atri menekankan pentingnya bantuan cepat dari pemerintah, mengingat banyaknya keluarga nelayan yang kini berada dalam situasi sulit.
“Perahu adalah sumber kehidupan bagi para nelayan di Air Bangis. Ketika perahu-perahu tersebut rusak akibat bencana, otomatis mereka kehilangan mata pencaharian. Ini bukan hanya soal perahu yang hancur, tapi juga soal kebutuhan hidup keluarga mereka yang tidak bisa ditunda,” ujar Ki Jal Atri dalam pernyataannya.
Ia berharap pemerintah segera mengulurkan bantuan dalam bentuk perbaikan perahu dan alat tangkap, serta bantuan kebutuhan pokok untuk keluarga yang terdampak. Menurutnya, langkah cepat dan tanggap dari pihak berwenang sangat krusial agar masyarakat Air Bangis tidak semakin terpuruk dalam krisis ekonomi akibat bencana alam tersebut.
Selain itu, Ki Jal Atri juga mengajak berbagai elemen masyarakat, khususnya lembaga-lembaga sosial dan keagamaan, untuk turut peduli dan bergerak membantu. “Ini saatnya kita bersatu dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Masyarakat Air Bangis membutuhkan solidaritas kita semua,” tambahnya.
Kejadian gelombang pasang ini telah menambah deretan bencana yang menimpa wilayah pesisir di Sumatera Barat. Dengan demikian, Ki Jal Atri juga mendorong pemerintah untuk memperkuat mitigasi bencana dan memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir tentang langkah-langkah pencegahan dan penanganan dini saat bencana terjadi.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk menangani permasalahan ini.
Bencana gelombang pasang ini menegaskan kembali pentingnya perencanaan dan penanganan bencana di kawasan pesisir. Selain bantuan darurat, advokat Ki Jal Atri juga menekankan pentingnya perhatian jangka panjang terhadap perlindungan ekosistem laut dan program peningkatan kapasitas masyarakat untuk menghadapi situasi darurat.
“Ini adalah panggilan untuk kita semua, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, agar lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana yang mungkin akan terus terjadi di masa mendatang,” tutup Ki Jal Atri.
Dengan semakin tingginya risiko bencana di wilayah pesisir, harapannya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan semakin kuat, demi menjaga kehidupan masyarakat pesisir Sumatera Barat tetap sejahtera dan terlindungi dari ancaman bencana alam.