Padang, Menaramu.id – Rombongan Muhammadiyah Singapura yang dipimpin oleh Presiden Muhammadiyah Singapura, Azri Azman, melakukan kunjungan ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat pada Rabu (18/9). Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Bakhtiar, bersama jajaran PWM Sumbar.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Prof. Ahmad Rahman Songip, seorang Profesor Inovasi dari University Teknologi Malaysia sekaligus tokoh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Hadir pula jajaran PWM Sumbar seperti Sekretaris Apris, Wakil Sekretaris Jon Misfar, Bendahara Murisal, Wakil Bendahara Imdikri, Wakil Ketua Firdaus, dan Marhadi Efendi.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, menyampaikan rasa bangganya atas kedatangan Presiden Muhammadiyah Singapura beserta rombongan. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Prof. Ahmad Rahman Songip atas kehadirannya.
Dalam sambutannya, Bakhtiar menyinggung sejarah panjang Muhammadiyah di Sumatera Barat yang telah melahirkan banyak tokoh berpengaruh di tingkat nasional maupun internasional.
“Muhammadiyah di Sumatera Barat tumbuh dan besar berkat kontribusi tokoh-tokoh Minangkabau yang tidak hanya berperan di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia,” ujar Bakhtiar.
Presiden Muhammadiyah Singapura, Azri Azman, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kebahagiaannya bisa berkunjung ke Muhammadiyah Sumatera Barat.
Ia mengaku terkesan dengan Amal Usaha Muhammadiyah yang berkembang pesat di Sumbar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
“Saya bangga melihat gerakan dakwah Muhammadiyah Sumbar yang progresif, baik dalam bidang dakwah maupun pendidikan. Ini adalah contoh nyata kontribusi Muhammadiyah bagi umat,” kata Azri Azman.
Azri berharap Muhammadiyah Sumatera Barat semakin maju dan mampu terus mencerahkan Indonesia, khususnya masyarakat Sumatera Barat.
Sementara itu, Prof. Ahmad Rahman Songip juga menyampaikan apresiasinya terhadap Muhammadiyah Sumbar. Ia menilai bahwa memasuki usia 1 abad, Muhammadiyah di Ranah Minang memiliki sejarah panjang yang patut diapresiasi.
“Ini merupakan tonggak sejarah yang luar biasa. Muhammadiyah Sumatera Barat telah melalui perjalanan panjang yang penuh makna,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Ahmad mendorong Muhammadiyah untuk terus memanfaatkan potensi ekonomi di Sumatera Barat. Ia menekankan pentingnya ekonomi yang dikelola dan dikendalikan oleh masyarakat setempat guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian.
Pertemuan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara Muhammadiyah Singapura dan Sumatera Barat, serta mendorong kolaborasi lebih lanjut di masa mendatang, baik dalam bidang dakwah, pendidikan, maupun pengembangan ekonomi masyarakat. (EN)