Padang, Menaramu.id – Prof. Ahmad Rahman Songip, seorang Profesor Pengurus Inovasi di University Teknologi Malaysia (UTM) sekaligus tokoh penting dalam organisasi Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (WADAH), melakukan kunjungan kehormatan ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat pada Rabu (18/9/2024).
Kedatangannya disambut hangat oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Bakhtiar, beserta jajaran pimpinan lainnya.
Dalam penyambutannya, Bakhtiar didampingi oleh beberapa pimpinan PWM Sumbar seperti Sekretaris Apris, Wakil Ketua Marhadi Efendi dan Firdaus, Wakil Sekretaris Jon Misfar, serta Bendahara Murisal dan Wakil Bendahara Imdikri. Kehadiran Prof. Ahmad Rahman Songip di Sumatera Barat dipandang sebagai sebuah kehormatan besar bagi Muhammadiyah Sumbar.
“Kedatangan Prof. Ahmad Rahman Songip adalah momen yang sangat berharga bagi kami. Beliau merupakan tokoh yang tidak hanya berperan penting di Malaysia, tetapi juga aktif dalam berbagai upaya membangun kerja sama di bidang keislaman dan inovasi,” ujar Bakhtiar.
Di hadapan Prof. Ahmad Rahman Songip, Bakhtiar memaparkan berbagai perkembangan yang telah dicapai oleh Muhammadiyah Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa organisasi ini telah melahirkan banyak tokoh yang memberikan kontribusi besar, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bakhtiar juga menyoroti tokoh-tokoh Muhammadiyah berdarah Minangkabau yang berpengaruh, seperti Buya AR. Sutan Mansoer dan Buya Hamka, yang tidak hanya dikenal di Sumatera Barat tetapi juga di seluruh Nusantara.
Selain itu, Bakhtiar menekankan pentingnya hubungan kultural antara Ranah Minang dan Malaysia. Menurutnya, hubungan tersebut semakin erat mengingat banyak orang Minangkabau yang merantau dan membangun kehidupan di Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ahmad Rahman Songip mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Muhammadiyah Sumbar. Ia merasa terkesan dengan perjalanan yang telah dilaluinya di Sumatera Barat.
“Selama tiga hari di sini, saya telah mengunjungi beberapa tempat bersejarah, termasuk Museum Buya Hamka di Maninjau. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya,” ungkapnya.
Selain menyampaikan apresiasi terhadap warisan budaya dan sejarah Sumatera Barat, Prof. Ahmad Rahman Songip juga berbicara tentang potensi ekonomi daerah ini. Ia menekankan pentingnya bagi masyarakat setempat untuk menguasai dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
“Ekonomi harus dikuasai oleh masyarakat lokal agar kesejahteraan dapat meningkat dan potensi daerah dapat tergali secara maksimal,” tambahnya.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Muhammadiyah Sumatera Barat dan tokoh-tokoh penting dari Malaysia, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan inovasi.