Padang, Menaramu.id – Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan generasi muda Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Masa Taaruf Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) yang berlangsung pada Senin (24/9), Buya Anwar menyoroti semakin terbatasnya lapangan kerja sementara jumlah lulusan terus meningkat.
“Semakin banyak anak muda yang membutuhkan pekerjaan, namun lapangan kerja yang tersedia semakin terbatas. Ini dapat menyebabkan banyak anak muda di masa depan yang menganggur,” ujar Buya Anwar.
Ia juga mengungkapkan fenomena banyaknya mahasiswa yang memilih jurusan perbankan, meskipun di masa depan perbankan akan semakin beralih ke sistem digital dan tidak lagi membutuhkan banyak tenaga kerja di kantor cabang.
“Artinya, di masa depan, bank akan membutuhkan lebih sedikit sumber daya manusia,” lanjutnya.
Buya Anwar juga menyinggung kebiasaan masyarakat yang lebih menyukai produk impor daripada produk lokal, yang berpotensi merugikan produsen dalam negeri. Jika tren ini terus berlanjut, banyak industri lokal yang terancam bangkrut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Ia memberikan peringatan kepada mahasiswa UM Sumbar untuk bersiap menghadapi tantangan masa depan agar tidak kecewa setelah lulus.
“Saya tidak ingin lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menjadi lulusan yang frustrasi,” tegasnya.
Buya Anwar juga menyoroti pentingnya mengenali potensi diri dan mengejar karier yang sesuai dengan minat dan hobi.
“Jika kalian bekerja di bidang yang tidak kalian sukai, hasilnya tidak akan maksimal, dan kalian tidak akan berprestasi. Manfaatkan potensi diri kalian agar tidak menjadi pengangguran yang akhirnya menjadi beban negara,” pesannya.
Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, Buya Anwar menekankan bahwa selain pendidikan formal, kemampuan atau skill juga sangat penting.
“Di masa depan, orang tidak akan mempertanyakan kalian lulusan mana, tetapi apa yang bisa kalian perbuat,” ungkapnya.
Ia juga menyarankan para mahasiswa untuk tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal, tetapi juga membuka usaha sampingan sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Bakhtiar, Sekretaris PWM Sumbar Apris, Badan Pembina Harian (BPH) UM Sumbar Zaim Rais dan Ari Prima, Ketua PWA Sumbar Syur’aini, Rektor UM Sumbar Riski Putra, serta seluruh civitas akademika UM Sumbar.
Buya Anwar menutup pesannya dengan mengajak mahasiswa UM Sumbar untuk terus mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan dengan baik, baik melalui jalur pendidikan maupun kewirausahaan. (EN)