Padang, Menaramu.id – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Vasko, menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat sektor pertanian melalui pengalokasian 10 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat. Fokus utama alokasi ini adalah pengembangan pertanian rendah emisi dengan meningkatkan sarana, prasarana, serta modernisasi dan hilirisasi sektor tersebut.
Reido Deskumar, juru bicara pasangan ini, menyampaikan bahwa komitmen Mahyeldi-Vasko terhadap sektor pertanian telah teruji di periode sebelumnya. Mereka ingin melanjutkan dan memperkuat kebijakan yang sudah berjalan di bawah kepemimpinan Mahyeldi, yang terbukti mampu mendongkrak kesejahteraan petani.
“Alokasi anggaran ini merupakan bukti nyata keberpihakan Mahyeldi-Vasko terhadap petani di Sumatera Barat. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan sektor pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” ujar Reido dalam keterangan pers, Sabtu (14/9/2024).
Pada masa kepemimpinan Buya Mahyeldi, alokasi 10 persen APBD untuk sektor pertanian telah memberikan dampak signifikan. Reido menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan petani dan memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Penerapan anggaran ini terbukti meningkatkan kesejahteraan petani, serta memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat,” tegasnya.
Menurut Reido, salah satu inovasi yang akan didorong Mahyeldi-Vasko ke depannya adalah pembentukan lembaga sertifikasi organik. Lembaga ini akan bertujuan meningkatkan nilai tambah produk pertanian organik sekaligus menjamin kualitas bagi konsumen.
“Dengan adanya sertifikasi organik, hasil pertanian kita akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar, terutama di pasar yang peduli terhadap produk ramah lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, Mahyeldi-Vasko juga berencana mengembangkan sekolah lapangan pertanian sebagai pusat edukasi bagi para petani. Sekolah ini akan memberikan pelatihan kepada petani dalam menerapkan teknologi dan metode pertanian ramah lingkungan, sehingga produktivitas dapat meningkat tanpa merusak ekosistem.
“Melalui sekolah lapangan, petani di Sumatera Barat akan mendapatkan pengetahuan praktis tentang cara meningkatkan hasil pertanian tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” jelas Reido.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dampak positif dari kebijakan ini juga terlihat dari peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Pada Januari 2024, NTP Sumatera Barat tercatat berada di angka 116,14, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini adalah sinyal kuat bahwa kesejahteraan petani di Sumatera Barat terus meningkat,” jelas Reido.
Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tercatat sebesar 1,18 persen pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 3,52 persen pada 2022, dan mencapai 3,54 persen pada 2023.
“Sektor pertanian memang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Sumatera Barat, dan pertumbuhan ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang dilakukan tepat sasaran,” katanya.
Reido juga mengungkapkan bahwa sektor pertanian menyumbang 21,20 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap menjadi sektor penting dalam perekonomian daerah.
“Ke depan, Mahyeldi-Vasko berkomitmen untuk memperkuat kebijakan ini demi memastikan kesejahteraan petani serta keberlanjutan sektor pertanian di Sumatera Barat,” pungkas Reido.
Dengan komitmen ini, Mahyeldi-Vasko berharap dapat membawa sektor pertanian Sumatera Barat menjadi lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas. (mat/ikh)