JAKARTA – Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) 2024 kembali digelar. Kali ini menggandeng Jeeves Indonesia dan mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Acara itu merupakan salah satu kompetisi duta budaya nasional paling bergengsi, yang telah memasuki penyelenggaraan ke-10 kalinya sejak pertama kali digelar sejak 2011 lalu. PPBN 2024 menjadi ajang di mana para duta wisata dari berbagai daerah di Indonesia berkompetisi untuk mempromosikan batik sebagai warisan budaya bangsa yang tak ternilai.
Dalam jumpa persnya di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (13/8/2024), Ketua Umum IPBN, Ayu Dyah Pasha, menjelaskan, IPBN sempat melakukan hiatus selama 4 tahun akibat pandemi COVID-19.
Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat organisasi ini untuk melanjutkan program-programnya, terutama dalam hal pembinaan dan pemberdayaan generasi muda melalui ajang seperti PPBN.
“Dengan tagline ‘Muda, Gaya, Berbudaya’, PPBN 2024 kami dedikasikan sebagai wadah untuk menampilkan dan memperkenalkan kekayaan batik Nusantara kepada dunia, termasuk mengangkat kembali batik Bali yang akan menjadi salah satu highlight di ajang ini,” ujar Ayu Dyah Pasha.
Pengakuan batik Indonesia sebagai “Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, telah menempatkan batik sebagai salah satu simbol budaya Indonesia yang mendunia. Kini, dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki corak batik khasnya yang menjadi identitas budaya lokal yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sapta Nirwandar, selaku inisiator, pendiri, dan Dewan Pembina IPBN, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan batik di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang pesat.
“Batik, sebagai bagian dari ekonomi kreatif, tidak hanya berfungsi sebagai identitas budaya, tetapi juga sebagai alat untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional,” kata Sapta.